Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and ExplainingTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam di SMAN 7 Padang.

Kurangnya aktivitas belajar siswa berakibat pada kurangnya penguasaan
siswa pada materi pelajaran yang diberikan sehingga menyebabkan hasil belajar
siswa menjadi rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa sehingga dapat menghilangkan kebosanan untuk belajar adalah dengan
menerapkan suatu model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And
Explaining. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa
pada materi hidrolisis garam karena adanya pengaruh aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan
penelitian Randomized Control Group Postest Only Design. Populasi penelitian
ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang terdaftar pada semester I tahun ajaran
2012/2013 SMAN 7 Padang.Sampel penelitian diambil dari anggota populasi,
pengambilannya menggunakan teknik random sampling. Setelah didapat dua
kelas sampel, penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara
pengundian dan diperoleh kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes
di akhir penelitian. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kelas yang menggunakan
model pembelajarankooperatif tipe Student Facilitator And Explaining memiliki
nilai rata-rata (81,5) dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional
memiliki nilai rata - rata (73,71). Setelah dilakukan uji-t pada taraf kepercayaan
0,05 didapatkan thitung = 3,78 dan ttabel = 1,67 artinya thitung> ttabel dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Facilitator And Explaining lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada hidrolisis garam
kelas XI IPA di SMAN 7 Padang.