Human Capital Mahasiswa Universitas Terbuka Sebagai Guru Honorer

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat mahasiswa Universitas Terbuka yang menjadi guru honorer di SD Negeri 01 Pangkalan, SD Negeri 10 Pangkalan dan MIS Pangkalan. Seharusnya seorang guru sudah menamatkan pendidikan keguruannya, namun guru honorer ini berstatus sebagai mahasiswa. Mahasiswa harus membagi waktunya untuk kuliah dan menjalankan perannya sebagai seorang guru. Hal ini membuat penulis tertarik meneliti mengenai human capital mahasiswa Universitas Terbuka sebagai Guru Honorer.
Dalam menganalisis penelitian ini, penulis menggunakan teori Human Capital yang dikemukakan oleh Theodore W.Schultz, didasarkan pada modal manusia (Human Capital) yang menganggap manusia sebagai suatu bentuk modal sebagaimana bentuk kapital lainnya, seperti mesin, teknologi, tanah, uang dan material. Manusia yang memiliki modal ketika melakukan peran dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang luar biasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe studi kasus, teknik pemilihan informan purpose sampling dengan jumlah informan 18 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi,dan dokumentasi yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data dari Miles dan uberman (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa human capital mahasiswa Universitas Terbuka sebagai guru honorer terlihat dari dua aspek yaitu intellectual capital dan social capital. Intellectual capital dapat dilihat dari aspek memiliki ide dalam mengelola kelas, memiliki pengalaman dalam kegiatan ekstrakurikuler dan memiliki ide dalam kegiatan sekolah. Social capital dapat dilihat dari aspek rajin bertanya dengan guru tetap, memiliki sifat pantang menyerah dan mudah dekat dengan peserta didik.