Analisis Tegangan Uji Tarik Hasil Pengelasan Baja Karbon Sedang 0,30% Menggunakan Elektroda RD 260 - 2,0 mm Merk Nikko Steel dengan Arus AC dan Arus DC.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aruspengelasan terhadap kekuatan tarik las SMAW dengan Elektroda RD 260 - 2,0 mmMerk Nikko Steel Dengan Arus AC Dan Arus DC. Penelitian ini menggunakanbahan baja karbon sedang yang mengandung kadar karbon 0,30%. membuatspesimen uji tarik yang sesuai dengan standar mesin Uji Tarik Tensometer tipe W,melakukan pengujian, mengamati letak titik putus spesimen setelah pengujian,menganalisis tegangan, membandingkan hasil analisis tegangan spesimen hasilpengelasan arus AC dan arus DC serta menyimpulkan.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimulai dengan membuatspesimen sesuai kemampuan alat uji Tensometer Type W. Dengan pengambilan 9random spesimen yang terdiri dari 4 spesimen dengan perlakuan pengelasan denganmenggunakan las AC, 4 spesimen dengan perlakuan pengelasan denganmenggunakan las DC dan 1 spesimen baja karbon sedang 0,30% tanpa perlakukanpengelasan. Masing-masing spesimen dianalisa setelah dilakukan uji tarik danmengambil sebuah kesimpulan dengan catatan yang terbesar angkanya itulah yangpaling tinggi nilai tegangannya.Dari hasil penelitian yang dilakukan pada spesimen dengan membuat danmenguji spesimen dengan mesin uji tarik Tensometer Type W maka didapatkan padaspesimen Las AC nilai rata-rata Titik Luluh 222,443 N/mm², Tegangan Maksimum(max) 289,926 N/mm², Titik Putus 164,958 N/mm². Pada spesimen las DC nilainilai rata-rata Titik Luluh 237,439 N/mm², Tegangan Maksimum (max) 299,923N/mm², titik putus 189,951 N/mm². Pada spesimen tanpa las nilai titik luluh 299,924N/mm², tegangan maksimum (max) 269,839 N/mm², titik putus 549,86 N/mm².Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengelasan baja karbon Sedang 0,30%menggunakan elektroda RD 260 – 2,0 mm Merk Nikko Steel dengan arus DC Lebihbesar nilai tegangannya 10 N/mm². Dari kondisi ini sebaiknya dalam pengelasan bajakarbon sedang menggunaan Las DC.