Pengaruh LKS Berbantuan Model Cooperative- Inquiry Based Science Terhadap Kompetensi Siswa pada Materi Kalor dan Alat Optik di SMAN 7 Padang

Kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah siswa belajar fisika dengan hapalan rumus tanpa memikirkan bagaimana membangun pemahaman mereka sendiri, sehingga sebagian besar konsep-konsep fisika masih merupakan konsep yang abtsrak. Proses pembelajaran yang dilakukan lebih banyak hanya bersifat transfer pengetahuan dengan memberikan konsep-konsep yang utuh tanpa melalui pengolahan potensi yang ada pada diri siswa. Permasalahan ini menyebabkan kompetensi siswa masih di bawah KKM. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Fisika siswa adalah menggunakan model cooperative- inquiry based science dilengkapi dengan LKS. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh dan kontribusi LKS berbantuan model cooperative-inquiry based science terhadap kompetensi siswa pada materi kalor dan alat optik di SMA N 7 Padang pada kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi experimental dengan rancangan the one-shoot case study. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 7 Padang yang terdaftar tahun ajaran 2014/2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Instrumen penelitian berupa Penilaian LKS berbantuan model cooperative-inquiry Based Science (X) berupa rubrik penilaian LKS dan kompetensi siswa (Y) yang mencakup kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap dan kompetensi keterampilan. Untuk kompetensi pengetahuan diberikan tes akhir, format observasi untuk kompetensi sikap, dan penilaian unjuk kerja untuk kompetensi keterampilan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian ini adalah, pertama, terdapat pengaruh yang berarti penggunaan LKS berbantuan model cooperative-inquiry based science terhadap kompetensi siswa melalui uji signifikansi korelasi menggunakan uji yang diperoleh sebesar 12,78 pada kompetensi pengetahuan, pada kompetensi sikap diperoleh sebesar dan pada kompetensi keterampilan diperoleh sebesar . Untuk kesalahan 5%, maka diperoleh t tabel = 1,699. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa t hitung berada pada daerah penolakan Ho, dan hipotesis alternatif diterima. Kedua, terdapat kontribusi LKS berbantuan model cooperative inquiry-based science terhadap kompetensi siswa, dimana pada kompetensi pengetahuan sebesar 57,6 %, pada kompetensi sikap sebesar 37 % dan kompetensi keterampilan sebesar 41,9 %. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh dan kontribusi yang berarti LKS berbantuan model Cooperative inquiry Based Science terhadap kompetensi siswa pada materi kalor dan alat optik di SMA N 7 Padang.