Pengembangan Butir Soal Literasi Kimia Pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan Model Rasch

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan salah satu kebijakan merdeka belajar yang digagas oleh Mendikbud yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Muatan penilaian dalam kebijakan tersebut meliputi literasi dan numerasi. AKM merupakan pengganti ujian nasional
dalam penilaian hasil belajar peserta didik yang akan dilaksanakan pada tahun 2021. Berdasarkan itu perlu dilakukan pengembangan instrumen yang dapat
menilai kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Pengembangan butir soal literasi kimia pada materi ikatan kimia dengan menggunakan model rasch dapat
menjadi suatu solusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas konten (isi), validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran
butir soal literasi kimia pada materi ikatan kimia yang dikembangkan dengan model rasch Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan dengan desain Model of
Educational Reconstruction (MER). MER terdiri dari tiga tahapan, yaitu (1) analisis struktur konten, (2) investigasi empiris dalam proses belajar, dan (3) konstruksi dari instruksi. Pengujian validitas konten (isi) dilakukan oleh lima validator dan dianalisis menggunakan model rasch dengan aplikasi facet.
Sedangkan pengujian secara empiris terhadap peserta didik dianalisis menggunakan model rasch dengan aplikasi winstep.
Hasil analisis validitas konten pada penelitian ini menunjukkan hasil persetujuan (exact agreements) sebesar 86,8% dan perkiraan hasil persetujuan (expected agreements) sebesar 87,8%. Sedangkan hasil analisis instrumen literasi
kimia memiliki kategori valid dan memiliki nilai reliabilitas instrumen yaitu 0,96 dengan alfa Cronbach 0.95. Sementara daya pembeda soal menunjukkan 7 kelompok soal, serta indeks kesukaran butir soal dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu sangat mudah, mudah, sulit dan sangat sulit.