Detektor Dosis Radiasi Gamma Menggunakan Prinsip Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) Nanopartikel Perak

Radiasi gamma mempunyai efek berbahaya serta tidak mampu dideteksi oleh tubuh manuasia. Oleh sebab itu, diperlukan alat pendeteksi yang dapat mendeteksi adanya sumber radiasi dikenal sebagai detektor radiasi. Detektor merupakan suatu bahan yang peka terhadap radiasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pembuatan detektor dosis radiasi gamma menggunakan prinsip Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) nanopartikel perak dan melakukan karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Larutan AgNO3 dicampur dengan PVA 4% kemudian diiradiasi dengan irradiator Gammacell sumber radiasi Cobalt-60 dengan variasi dosis kecil. PVA pada penelitian ini sebagai capping terbentuknya nanopartikel perak saat diiradiasi. Ketika larutan AgNO3 yang sudah dicampur PVA diiradiasi dengan dosis 1Gy, 4Gy, 7Gy, 10Gy, 30Gy, 50Gy, 70Gy, 100 Gy, 200 Gy, 500 Gy, dan 1000 Gy sehingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi kekuningan seiring dengan kenaikan dosis, dan dengan perubahan warna tersebut menandakan bahwa nanopartikel perak sudah terbentuk. Terjadinya perubahan warna dari bening menjadi kekuningan disebabkan karena terjadinya LSPR (Localized Surface Plasmon Resonance). Hasil karakterisasi nanopartikel perak menggunakan Spektrofotometer UV-Vis menunjukkan serapan maksimum larutan nanopartikel perak berada antara 410-446 nm untuk 0.5 M sedangkan pada 1 M ada diantara 411-437 nm.