Syopianis, Syopianis (2015) Pengetahuan Petani Tebu Nagari Bukik Batabuah tentang Hutan Konservasi KPA/KSA Marapi Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_SYOPI_ANIS_55332_895_2015.pdf [thumbnail of B1_4_SYOPI_ANIS_55332_895_2015.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_SYOPI_ANIS_55332_895_2015.pdf
Download (1MB)
Abstract
Sejak diberlakukannya kawasan hutan ini menjadi hutan KPA/KSA pada tanggal 22
Agustus 1982 dan penunjukan kembali pada tanggal 15 Juni 1999 sebagai pemantapan
kawasan karena sudah lama tidak mendapatkan perhatian. Dinas Kehutanan melarang segala
aktivitas yang berhubungan dengan perusakan kawasan hutan, namun yang terjadi di Nagari
Bukik Batabuah petani tebu tetap masuk kekawasan hutan untuk mengambil kayu pinus yang
telah mereka lakukan sejak lama. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah kayu
pinus hampir 35 % sampai tahun 2014, dengan adanya perilaku petani tebu yang tetap
mengambil kayu di hutan konservasi tersebut, diasumsikan hal ini berhubungan dengan
pengetahuan mereka tentang hutan konservasi. Oleh karena itu petani tebu tetap masuk
kekawasan hutan konservasi walaupun sudah ada upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas
Kehutanan untuk mengurangi mereka untuk tidak lagi mengambil kayu di hutan konservasi,
sehingga menimbulkan pertanyaan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengetahuan petani
tebu tentang hutan konservasi KPA/KSA Marapi di Nagari Bukik Batabuah. Tujuan
penelitian ini adalah ingin menjelaskan pengetahuan petani tebu di Nagari Bukik Batabuah
dalam memahami lingkungan mereka khususnya hutan konservasi dalam kehidupan seharihari mereka.
Penelitian etnografi ini dianalisis dengan teori etnosains oleh H.C Conklin. Asumsi
dasar dari teori ini adalah melukiskan lingkungan sebagaimana dilihat oleh masyarakat yang
diteliti yaitu secara emik. Penelitian ini dilakukan di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan
Canduang, Kabupaten Agam. Pemilihan informan dilakukan dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Pada penelitian ini melakukan observasi partisipasi pasif. Wawancara
mendalam dilakukan untuk memperoleh pengetahuan petani tebu tentang hutan konservasi.
Agar data yang diperoleh valid digunakan triangulasi data yaitu dengan memberikan
pertanyaan yang relative sama kepada informan sehingga diperoleh data yang sama. Analisis
yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis model Spradley.
Hasil penelitian ini terungkap bahwa secara umum petani tebu di Bukik Batabuah
tidak memahami apa itu konsep konservasi, sehingga dalam pola pengetahuan petani tebu
mengenal 2 konsep mengenai hutan yaitu rimbo ateh pancang dan rimbo bawah pancang.
Rimbo ateh pancang adalah hutan yang dijadikan hutan konservasi KPA/KSA Marapi oleh
Dinas Kehutanan dan rimbo bawah pancang adalah hutan ulayat/kaum. Petani tebu memiliki
pengetahuan bahwa rimbo ateh pancang dilarang oleh Dinas Kehutanan untuk memasuki
kekawasan apalagi sampai mengambil kayu pinus di sana, namun mereka tetap mengambil
kayu pinus di rimbo ateh pancang disebabkan karena tidak ada pilihan lain untuk
memperoleh kayu untuk membuat saka selain di rimbo ateh pancang. Tidak adanya
sanksi/denda yang tegas dari Dinas Kehutanan terhadap petani tebu yang mengambil kayu
pinus di hutan konservasi juga tidak memberikan efek jera kepada mereka, sehingga petani
tebu tetap bias mengambil kayu pinus di rimbo ateh pancang sampai sekarang.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hutan Konservasi KPA/KSA |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Mulida Djamarin S.Sos |
Date Deposited: | 01 Aug 2025 08:52 |
Last Modified: | 01 Aug 2025 08:52 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/19659 |