Keserasian Alat Muat dan Alat Angkut dalam Operasi Produksi Overburden untuk Memenuhi Target 22.000BCM/Bulan pada Penambangan Bijih Besi PT.Feral Anugerah Alam

Bijih besi merupakan salah satu bahan baku besi, yakni bahan galiantambang yang tergolong ke dalam bahan galian vital (bahan galian golongan B).Penyebaran bijih besi hampir merata di sepanjang Pulau Sumatera, sehinggabanyak terdapat proyek-proyek penambangan bijih besi, salah satunya PT. FeralAnugerah Alam yang terletak di Jorong Pisau Hilang Nagari Lolo KecamatanPantai Cermin Kabupaten Solok.Kegiatan penambangan bijih besi yang dilakukan PT. Feral AnugerahAlam menggunakan metode tambang terbuka (surface mining). Bahan galian yangberbentuk kerikil-kerikil dan batu-batuan tersebut digali (digging) denganmenggunakan evcavator Komatsu PC 200 dan dimuat (loading) ke dalam dumptruck Mitsubishi 220 PS, untuk selanjutnya diangkut (hauling) menuju tempatpenumpukan (stock pile).Rencana produksi penambangan bijih besi PT. Feral Anugerah Alammempunyai target produksi bijih besi 5.000 ton/bulan dengan grade 65,07% danproduksi overburden 22.000 BCM/bulan. Ada beberapa kendala saat operasiproduksi, sehingga menyebabkan target produksi tidak sesuai yang diharapkan,terutama pada produksi overburden. Kendala ini disebabkan karena tidakserasinya alat yang digunakan dalam operasi tersebut, yang mengakibatkanexcavator menunggu (MF<1).Berdasarkan data lapangan yang diambil penulis, produksi 1 unitexcavator hanya mampu mencapai sekitar 13.776,08 BCM/bulan dan 2 unit dumptruck hanya mencapai sekitar 7.721,31 BCM/bulan. Berdasarkan alalisis yangpenulis lakukan, untuk memenuhi target produksi overburden 22.000 BCM/bulan,perlu dilakukan penambahan armada dari 1 unit excavator menjadi 2 unit dan 2unit dump truck menjadi 7 unit. Dimana 2 unit excavator menghasilkan sekitar27.552,16 BCM overburden per bulan dan 7 unit dump truck menghasilkansekitar 27.024,55 BCM overburden per bulan. Dengan demikian baru bisa targetproduksi overburden 22.000 BCM/bulan dapat terpenuhi dan keserasian alat padaoperasi tersebut tercapai (MF=1).