Anggriani, Fitri (2018) Analisa Komparatif Percepatan Tanah Maksimum Akibat Gempabumi M6.3 di Selat Mentawai Berdasarkan Rumusan Empiris Ground Motion Prediction Equation (GMPE). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_06_FITRI_ANGGRAINI_25573_1544_2018.pdf [thumbnail of final_B1_06_FITRI_ANGGRAINI_25573_1544_2018.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
final_B1_06_FITRI_ANGGRAINI_25573_1544_2018.pdf
Download (4MB)
Abstract
Intensitas gempabumi di Selat Mentawai tanggal 1 September 2017 M6.3 
dengan episenter 1.240 LS dan 99.750 BT pada kedalaman 58 km tercatat oleh 
jaringan Seismometer dan Akselorograf Stasiun BMKG Padang Panjang. Dimana 
Pergerakan tanah akibat gempabumi dapat ditentukan melalui analisa hasil 
Seismometer dan Akselerometer.  perhitungan percepatan tanah maksimum wilayah 
Indonesia juga dapat  diperoleh dengan menggunakan persamaan empiris dari 
Ground Motion Prediction Equation (GMPE), namun Sumatera Barat memiliki 
persamaan empiris tersendiri yang bisa di aplikasikan untuk kondisi setempat. Untuk 
itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan menentukan perbandingan peta sebaran 
nilai percepatan tanah maksimum. 
Telah dilakukan perhitungan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) akibat 
gempabumi 1 September 2017. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif, dimana 
terdapat variabel terikat yang dipengaruhi oleh variable lain. Data yang digunakan 
data parameter gempabumi tanggal 1 September 2017 di Selat Mentawai yang 
tercatat di stasiun Geofisika Padang Panjang yang kemudian dilakukan perhitungan 
dengan menggunakan beberapa rumusan empiris seperti McGuire, Donovan, Si and 
Midorikawa dan Wu et al untuk tiap kabupaten dan kota di wilayah Sumatera Barat. 
Hasil perhitungan nilai PGA tersebut dibandingkan dengan sebaran nilai PGA di tiap 
kabupaten dan kota di wilayah Sumatera Barat yang dihasilkan oleh jaringan 
akselerograf yang dimiliki BMKG dalam bentuk peta guncangan (shakemap).  
Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara 
hasil perhitungan nilai PGA yang menggunakan rumusan empiris dengan hasil 
pencatatan jaringan akselerograf BMKG Padang Panjang. Berdasarkan nilai PGA 
yang terekam oleh alat, terdapat anomali nilai PGA di beberapa sensor akselorograf 
seperti di PDSI dan PAPA yang mencatatkan nilai PGA pada stasiun tersebut 
berturut-turut sebesar 14,35 %g dan 5,07 %g. Namun demikian, anomali ini tidak 
mempengaruhi hasil perhitungan nilai PGA pada peta guncangan (shakemap). Hasil 
perhitungan rumusan emppiris Si and Midorikawa ternyata memiliki nilai PGA yang 
relatif lebih dekat dengan hasil rekaman alat.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) | 
|---|---|
| Subjects: | Q Science > QC Physics | 
| Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika-S1 | 
| Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos | 
| Date Deposited: | 30 Jul 2025 09:54 | 
| Last Modified: | 30 Jul 2025 09:54 | 
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/18983 | 
 
         