Analisis Literasi Sains Buku Ajar Edupark MiFan Watepark Padang Panjang dan Buku Ajar Fisika SMA Materi Usaha Energi, Fluida Statis dan Fluida Dinamis

Rendahnya kemampuan siswa dalam literasi sains dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kurikulum dan sistem pendidikan, pemilihan metode, model dan strategi pengajaran oleh guru, sarana dan prasarana seperti alat dan bahan praktikum, sumber belajar seperti buku ajar. Salah satu faktor yang berhubungan langsung dan mempengaruhi tingkat literasi sains siswa adalah sumber belajar. Tersedianya buku ajar yang berkualitas akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan analisis literasi sains terhadap buku ajar yang digunakan oleh siswa di sekolah. Kemampuan literasi sains memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi penuh dalam memahami dan memecahkan permasalahan alam dan kehidupan sosial karena sains dan teknologi memiliki peranan penting. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Buku Ajar Edupark MiFan Waterpark Padang Panjang (EP) ; Buku Ajar Fisika SMA Kelas X dan XI karangan Pujianto, dkk tahun 2016 (PJ), Buku Ajar Fisika SMA Kelas X dan XI karangan Marthen Kanginan tahun 2016 (MK), dan buku FISIKA: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1 tahun 2014 karangan Douglas C. Giancoli (DCG). Penelitian ini merupakan studi dokumentasi, dimana data penelitian didapatkan dari isi buku ajar yang diambil menggunakan instrumen analisis literasi sains. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa buku ajar Edupark MiFan WaterPark Padang Panjang dan buku ajar fisika SMA yang terbanyak digunakan oleh siswa SMA di Sumatera Barat memiliki ruang lingkup yang lebih berorientasi pada kategori sains sebagai batang tubuh pengetahuan (the knowledge of science) dan sangat kurang menyajikan interaksi sains, teknologi, dan masyarakat (interaction of science, technology, and society). Tetapi secara keseluruhan buku-buku teks tersebut telah menggambarkan literasi sains secara utuh dengan kategori sangat bagus. Hasil proporsi literasi sains pada keempat buku tersebut sebagai berikut: (1) sains sebagai batang tubuh pengetahuan sebesar 69,00%, (2) sains sebagai cara untuk menyelidiki 16,14%, (3) sains sebagai cara untuk berpikir 11,52%, dan (4) interaksi sains, teknologi, dan masyarakat sebesar 3,33%.