Kegagalan Pemerintah Daerah dalam Membina Pasar Tradisional Amur sebagai Pasar Khusus Konveksi di Kabupaten Agam

Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah karena kegagalan Pemerintah Daerah dalam membina pasar tradisional Amur sebagai pasar khusus konveksi. Hal ini dibuktikan dengan tidak aktifnya Pasar Amur yang di bangun dan dikelola oleh koperasi dibawah binaan pemerintah daerah. Tujuan awal pembangunan Pasar Amur ini adalah untuk menampung para pedagang konveksi yang berada di Pasar Aur Kuning Bukittinggi yang disebabkan sudah terlalu padatnya Pasar Aur Kuning tersebut. Sehingga para pedagang berinisiatif untuk membangun pasar khusus konveksi demi mendapatkan tempat yang layak dan nyaman dengan membentuk koperasi yang beranggotakan para pedagang konveksi yang berasal dari Kabupaten Agam. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kegagalan pemerintah daerah dalam membina pasar tradisional amur sebagai pasar khusus konveksi di Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian ditentukan menggunakan teknik purposive sampling, dimana pemilihan informan berdasarkan pada orang yang betul-betul memahami permasalahan yang diteliti. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data adalah Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Agam, Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Agam, Ketua Koperasi Amur, dan pedagang konveksi Pasar Amur. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Alat pengumpul data dibantu dengan pedoman wawancara, observasi serta menggunakan buku yang relevan. Teknik menguji keabsahan data dilakukan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegagalan Pemerintah Daerah dalam membina pasar tradisional Amur sebagai pasar khusus konveksi. Terbatasnya kekuasaan Pemerintah dalam mengelola pasar, tidak adanya paham kebijakan yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah yang bersifat strategis, pemerintah tidak memberikan legitimasi, tidak adanya kepercayaan yang diberikan oleh koperasi kepada pemerintah untuk mengelola pasar serta ketidakserasian kerja yang dijalankan koperasi dengan pemerintah. Untuk menemukan solusi yang tepat dalam memfungsikan kembali Pasar Tradisional Amur, Pemerintah Daerah sudah melakukan sejenis pembinaan berbentuk pertemuan-pertemuan dengan pihak koperasi dan berbagai pihak, namun belum menemukan solusi yang tepat. Diharapkan pemerintah dan koperasi Amur lebih mampu dalam mengelola pasar dan menata kembali hubungan mereka demi memfungsikan kembali Pasar Amur. i