Struktur Gerak Silek Galombang pada Sanggar Tunas Harapan Nagari Aua Kuniang Kabupaten Pasaman Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan struktur Gerak Silek Gelombang Sanggar Tunas Harapan Nagari Aua Kuniang Pasaman Barat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis konten. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung seperti alat tulis, kamera dan flashdisk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah mengumpulkan data, mendeskripsikan data dan menyimpulkan data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan struktur Gerak Silek Gelombang Sanggar Tunas Harapan Nagari Aua Kuniang Pasaman Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis konten. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung seperti alat tulis, kamera dan flashdisk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah mengumpulkan data, mendeskripsikan data dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gerak tari silek galombang ini dianalisis dengan tiga tahap yang terdiri dari tata hubungan antar elemen dasar, tata hubungan hirarkis gramatikal dan tata hubungan sintagmatis serta paradigmatis. Tata hubungan antar elemen dasar tari silek galombang, memiliki elemen dasar yang berhubungan dengan sikap dan gerak pada kepala, badan, tangan dan kaki yang menghasilkan bentuk- bentuk motif yang saling sikapnya tumpang tindih dan silih berganti. Tata hubungan hirarkis gramatikal dalam tari silek galombang terdiri dari 47 motif dengan 27 bentuk motif pokok, frase sebanyak 23 frase, kalimat sebanyak 9 kalimat dan 1 gugus. Pada tarian ini terdapat tata hubungan sintagmatis yang mana tarian ini tidak dapat dipertukarbalikan karena setiap gerak terikat dan saling tumpang tindih serta terdapat pula hubungan paradigmatis pada beberapa motif yang mana tarian ini dapat dipertukar balikan.