Teknik Penilaian Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMAN 2 Tilatang Kamang

Teknik penilaian hasil belajar yang dilakukan guru telah diatur secara
nasional dalam Permen Diknas No. 20 tahun 2007, akan tetapi pelaksanaan
penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMAN 2 Tilatang
Kamang relatif berbeda dengan itu, sehingga menarik untuk dikaji lebih jauh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan seberapa jauh teknik penilaian
yang dilakukan oleh guru guru di sekolah tersebut.
Penelitian ini termasuk jenis kualitatif tipe evaluatif. Data yang
dikumpulkan berupa kegiatan guru dalam melakukan teknik penilaian hasil
belajar siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi terhadap RPP yang dibuat oleh guru sejarah. Sedangkan teknik
analisis data dilakukan dengan cara membandingkan data. Setelah itu diikuti
dengan membuat simpulan-simpulan dan penulisan. Informan penelitian adalah
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru sejarah dan siswa di
SMAN 2 Tilatang Kamang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penilaian yang dilaksanakan
oleh guru sejarah di SMAN 2 Tilatang Kamang, belum sepenuhnya sesuai dengan
standar penilaian yang diatur dalam Permen Diknas No. 20 tahun 2007. Guru
hanya terfokus pada teknik penilaian yang menggunakan tes dan penugasan. Tes
yang dilakukan adalah tes tulisan, baik untuk ulangan harian maupun ujian tengah
semester dan ujian akhir semester. Untuk ulangan harian diberikan tes essay.
Sedangkan ujian tengah semester dan ujian akhir semester diberikan soal objektif
berupa pilihan ganda. Berdasarkan permintaan siswa untuk ulangan harian, guru
kadang-kadang juga melaksanakan tes lisan. Sementara teknik penilaian non tes
tidak dilaksanakan, karena diperlukan pengamatan pada setiap siswa mengenai
tingkah lakunya dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan penilaian terhadap hasil
belajar siswa ditemukan beberapa faktor yang menjadi kendala seperti waktu yang
tersedia, sarana dan prasarana yang kurang memadai dan kurangnya keberanian
dan kreatifitas siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknik penilaian
pada mata pelajaran sejarah di SMAN 2 Tilatang Kamang belum terlaksana
sepenuhnya, sebagaimana yang telah ditetapkan pada Permen Diknas No. 20
tahun 2007 tentang standar penilaian.