Resiliensi Remaja Panti Asuhan dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling.

Remaja panti asuhan dalam menjalani kehidupan sehari tanpa orangtuatentunya menemui berbagai hambatan dan kesulitan. Maka dari itu,untukmenghadapi hambatan tersebut diperlukan kemampuan yang disebut resiliensi.Resiliensi merupakan ketangguhan individu untuk menghadapi dan mengatasikesulitan dan tantangan secara positif, agar mampu bertahan, bangkit danmenyesuaikan dengan kondisi yang sulit.Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan resiliensi remaja pantiasuhan dilihat dari regulasi emosi,pengendalian impuls, optimisme, kemampuanmenganalisis masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian. Jenis penelitian yangdigunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian berasal dariremaja Panti Asuhan Shine Al-Falah Padang dengan rentangan usia 13 sampai 21tahun yang berjumlah 285 orang. Sampel diambil menggunakan teknikproportional random sampling, sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 74orang remaja. Penelitian dilaksanakan dengan mengadministrasikan instrumenpenelitian berupa angket dengan model likert. Data dianalisis dengan teknikstatistik deskriptif.Temuan penelitian mengungkapkan hasil bahwa resiliensi remaja pantiasuhan dilihat dari aspek regulasi emosi, optimisme, efikasi diri, dan pencapaianberada pada kategori tinggi. Namun pada aspek pengendalian impuls, kemampuanmenganalisis masalah dan empati berada pada kategori sedang. Secarakeseluruhan remaja panti asuhan memiliki resiliensi yang tinggi.