Analisis Batako dengan Penambahan Material Unsur Karet dari Ban Bekas sebagai Dinding Penahan Panas

Di Indonesia pada tahun 2004 diidentifikasi terdapat 252 area yang berpotensi panas bumi sudah termasuk dalam inventarisasi dan eksplorasi.Pada tahun 2025 diproyeksikan geothermal Indonesia dapat menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW atau setara dengan 400 ribu Barel Oil Equivalen (BOE) per harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar.Melihat besarnya potensi tersebut maka perlu adanya perhatian yang lebih dalam upaya pengembangannya terutama pada bangunan. Sehingga dengan demikian, pemakaian energi dalam kehidupan dapat dikelola lebih baik.
Batako merupakan bahan bangunan sebagai alternative pengganti batubata yang dibuat dari campuran semen, pasir dan air dengan komposisi tertentu yang berfungsi sebagai dinding. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat beton terutama dari segi kekuatannya menahan beban, daya tahan, keawetan, dan kemudahan pengerjaannya. Pada proyek akhir ini bahan tambah yang digunakan adalah material karet dari ban bekas. Penggunaan material karet ini diharapkan dapat meningkatkan sifat menahan panas dari batako karet.
Dari hasil penelitian suhu ruang dengan menggunakan dinding batako bermaterial karet serta batako biasa yang diberi uap panas diperoleh kesimpulan bahwa penggunan bata bermaterial karet untuk mereduksi panas lebih baik dibandingkan dengan bata biasa.