Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Perkembangan Berbicara Anak Usia Dini di Nagari Sijunjung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terdapatnya perbedaan perkembangan berbicara anak usia 4-5 tahun di Nagari Sijunjung. Di umur yang sama tapi perkembangan berbicara antar anak berbeda, seperti anak tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain, anak tidak mampu mengungkapakan perasaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan perkembangan berbicara anak usia dini di Nagari Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia 45 tahun di Nagari Sijunjung. Sampel yang diambil menggunakan teknik sampel stratifikasi yaitu orang tua dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 6 orang, orang tua dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 8 orang, orang tua dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 11 orang, orang tua dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanayk 11 orang . Sehingga jumlah sampel adalah 36 orang tua. Teknik pengumpulan data adalah angket dan alat pengumpulan data adalah daftar pernyataan tertulis. Teknik analisis data dengan menggunakan rumus product moment yang dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Berdasarkan analisis data, koefisien determinasi antara tingkat pendidikan orang tua terhadap perkembangan berbicara anak sebesar 0.765. Koefisien korelasi antara tingkat pendidikan orang tua terhadap perkembangan berbicara anak sebesar 0.874. Hal ini berarti tingkat pendidikan orang tua sebesar 87,4% terhadap perkembangan berbicara anak signifikan pada taraf 5%. Dapat disimpulkan bahwa Tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perkembangan berbicara anak usia dini di Nagari Sijunjung sebesar 87,4%