Persepsi Mahasiswa Terhadap Peranan Dosen Penasehat Akademik Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata Dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran mahasiswa
dalam berkonsultasi dengan dosen penasehat akademik untuk bimbingan
akademik yang meliputi pengisian kartu rencana studi, perubahan mata kuliah,
pembatalan mata kuliah, mengarahkan cara belajar yang baik dan mengatasi
kesulitan belajar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan persepsi
mahasiswa terhadap peranan dosen penasehat akadmik dalam memberikan
bimbingan akademik.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi 457 orang
mahasiswa Prodi PKK FPP UNP dari 2012-2016 yang terdaftar periode JanuariJuni

2017, sampel berjumlah 92 orang mahasiswa. Teknik pengambilan data
menggunakan angket/kuesioner, dan analisi data menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencapaian responden pada
indikator pengisian KRS berada pada kategori cukup baik yaitu 68,45%. Hal ini
berarti sebagian mahasiswa berpersepsi bahwa dosen penasehat akademik masih
menjalankan peranannya dalam membimbing mahasiswa saat menetetapkan
KRS. Tingkat pencapaian responden pada indikator perubahan mata kuliah
berada pada kategori cukup baik yaitu 66,12%. Hal ini berarti sebagian
mahasiswa berpersepsi bahwa dosen penasehat akademik masih menjalankan
peranannya dalam membimbing mahasiswa saat perubahan mata kuliah. Tingkat
pencapaian responden pada indikator pembatalan mata kuliah berada pada
kategori kurang baik yaitu 58,35%. Hal ini berarti sebagian besar mahasiswa
berpersepsi bahwa dosen penasehat akademik tidak menjalankan peranannya
membimbing mahasiswa dalam pembatalan mata kuliah. Tingkat pencapaian
responden pada indikator mengarahkan cara belajar yang baik berada pada
kategori kurang baik yaitu 56,67%. Hal ini berarti sebagian besar mahasiswa
berpersepsi bahwa dosen penasehat akademik tidak menjalankan peranannya
membimbing mahasiswa dalam mengarahkan cara belajar yang baik. Tingkat
pencapaian responden pada indikator mengatasi kesulitan belajar berada pada
kategori kurang baik yaitu 64,55%. Hal ini berarti sebagian besar mahasiswa
berpersepsi bahwa dosen penasehat akademik tidak menjalankan peranannya
membimbing mahasiswa dalam mengatasi kesulitan belajar.