LELA AMPALU: Dari Aktivitas Individual ke Seni Pertunjukan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan tentang
bagaimana lela ampalu sebagai aktivitas individual di rumah-rumah diangkat dan
diterima sebagai sebuah seni pertunjukan dalam acara-acara masyarakat luas.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan cara telaah kepustakaan,
observasi, dan wawancara bebas kepada pelaku lela dan masyarakat pengguna.
Data dikumpulkan dari dua sumber yaitu dari data kepustakaan dan dari lapangan,
yakni situasi ril pertunjukan lela dalam acara-acara masyarakat di Surantiah.
Hasil penelitian menyatakan bahwa diangkat dan diterimanya lela sebagai
kesenian masyarakat yang dipertunjukan dalam acara-acara masyarakat
dikarenakan adanya faktor pengakuan akan adanya tokoh yang menonjol,
popularitas dalam masyarakat bersangkutan, adanya peran pemerintah dengan
menyelenggarakan event yang melibatkan lela untuk dipertunjukkan pada event
itu. Diangkat dan diterimanya lela menjadi kesenian masyarakat melalui beberapa
tahapan proses yakni; ada ‘wacana’ yang beredar dalam masyarakat tentang
adanya suatu bentuk kesenian yang menarik, adanya rasa penasaran dan
keingintahuan masyarakat umum, diwujudkan dengan menampilkan lela dalam
acara yang diselenggarakan secara pribadi-pribadi. ‘penokohan’ seseorang sebagai
‘seniman’ lela dan adanya peran pemerintah dengan jalan menyelenggarakan
event-event yang melibatkan kesenian. Penerimaan ini didukung oleh beberapa
faktor yaitu faktor sosiologis dan faktor ‘konten’ yang berdimensi sosial, serta
adanya fungsi sosial dan ekonomi yang dilekatkan kepada lela sebagai kesenian
masyarakat.