Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Konsumtif Belanja Online pada Mahasiswa

Maraknya fenomena belanja online dikalangan mahasiswa menjadikan mahasiswa sebagai sasaran utama pada bisnis jual beli yang dilakukan secara online ini. Seiring berjalannya waktu tujuan mahasiswa mulai berubah dalam melakukan belanja online. Mahasiswa tidak hanya melakukan belanja online untuk memenuhi kebutuhan tetapi hanya untuk memenuhi keinginan dan kesenangan semata. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan tingkat kontrol diri mahasiswa dalam melakukan belanja online, 2) mendeskripsikan tingkat perilaku konsumtif mahasiswa dalam melakukan belanja online, dan 3) mendeskripsikan hubungan antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 804 orang mahasiswa. Jumlah sampel yang didapat adalah sebanyak 267 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Proportional Random Sampling. Data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persentase untuk mengetahui tingkat kontrol diri dan perilaku konsumtif. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara keduanya digunakan teknik analisis data Pearson Product Moment Correlation. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasinya yaitu -0,750 dan taraf signifikansi 0.000. Artinya semakin tinggi kontrol diri maka akan semakin rendah perilaku konsumtif. Begitu pula sebaliknya semakin rendah kontrol diri maka akan semakin tinggi perilaku konsumtif mahasiswa dalam belanja online. Implikasinya dalam bimbingan dan konseling adalah memberikan pelayanan BK kepada mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif dalam belanja online. Tujuan pelayanan adalah untuk meningkatkan dan atau mempertahankan tingkat kontrol diri dikategori tinggi. Hal ini dilakukan agar perilaku konsumtif berkurang atau bahkan dihilangkan