Perencanaan Reklamasi 2013 pada Area Waste Dump PT. Allied Indo Coal, Desa Salak Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat

Dengan meningkatnya kebutuhan terhadap batubara dimana banyaknyaperusahaan-perusahaan, pabrik-pabrik yang beralih menggunakan batubarasebagai bahan bakar, semakin menggairahkan pengusaha tambang untukmenekuni usaha ini. PT. Allied Indo Coal sebagai salah satu perusahaan yangbergerak dibidang jasa pertambangan umum ikut terdorong untukmengoptimalkan penggalian cadangan batubara yang ada, khususnya di DesaSalak, Kecamatan Talawi, Kabupaten sawahlunto, Propinsi Sumatera Barat.PT. Allied Indo Coal adalah salah satu pelaku kegiatan penambanganbatubara secara tambang terbuka. Metode penambangan yang dilakukanadalah metode open pit. Proses penambangan yang dilakukan memilikiberbagai dampak terhadap alam dan lingkungan, diantaranya merusak ataumenghilangkan vegetasi, merubah bentuk bentang alam, menghasilkan limbahoverburden, serta menurunkan kualitas air permukaan. Sebagai pelakukegiatan pertambangan PT. Allied Indo Coal diwajibkan untuk menyusundokumen rencana reklamasi.Dalam kegiatan reklamasi yang akan dilakukan diperusahaan inimemiliki luas disposal 3,4 Ha berada pada elevasi 360 dpl, sedangkan luasdaerah yang akan direklamasi adalah 1,65 Ha. Reklamasi dilakukan secarabertahap dikarenakan area disposal yang lain belum bisa untuk dilakukankegiatan reklamasi dengan alasan level yang masih bisa untuk ditinggikanlagi. Untuk kegiatan reklamasi perusahaan telah menyediakan tanamanSengon (Albizia falcataria), Akasia (Acasia mangium), Jati (Tectona grandis),Mahoni (Switenia sp), PT. Allied Indo Coal juga membangun area pembibitanseluas 0,5 Ha dengan jenis tanaman yg telah di sepakati berdasarkan SuratPerintah Tugas Kepela Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat Nomor094.3/2351/INTAG-2008 tanggal 10 September 2008. Berdasarkan rencanapengembangan usaha penambangan batubara PT. Allied Indo coal mempunyaiareal pinjam pakai seluas 764,50 Ha, dan telah membuka lahan seluas 225,69Ha, dengan areal yang telah di reklamasi seluas 201,51 Ha.Berdasarkan Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan diketahuijarak tanam yang cocok digunakan untuk kegiatadan tinggi lereng 15 meter. Adapun anggaran biaya kegiatanreklamasi untuk pembelian bibit Rp. 1.320.000, biaya pengadaan bibit Rp.9.408.000 yang terdiri dari bibit sengon dan bibit akasia, sedangkan biayapemeliharaan tanaman dan biaya penanaman Rp. 2.318.250 terdiri dari biayapembuatan lubang dan pemberian pupuk. Harga pembelian seluruh pupuk Rp3.762.000,00 terdiri dari pupuk urea, KCL, TSP.