Efektivitas Kinerja Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) dalam Penanggulangan Bencana di Kota Padang

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana efektivitas kinerja Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) dalam penanggulangan bencana serta faktor faktor apa saja yang menunjang dan menghambat kinerja operator Pusdalops Kota Padang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi geografis Kota Padang yang rentan oleh bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Tingginya dampak yang ditimbulkan oleh gempa pada tahun 2009, baik korban jiwa maupun korban harta benda di Kota Padang seharusnya dapat diminimalisir dengan keberadan manajemen penanggulangan bencana yang tepat. Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) memiliki beberapa kendala yang dapat menghambat proses penanggulangan bencana yaitu dalam pengumpulan dan pengolahan informasi terkait bencana masih belum lancar dan juga komunikasi yang Pusdalops jalin dengan masyarakat dapat dikatakan tidak lancar, banyak terjadi kesalahan komunikasi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Indikator untuk melihat efektivitas didalam penelitian ini adalah tujuan yang hendak diacapai, penyusunan program yang tepat, kejelasan srategi, proses analisis dan perumusan, lalu tersedianya sarana dan prasarana. Informan penelitian ditentukan dengan purposive sampling yaitu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Kasi Kedaruratan BPBD, operator Pusdalops dan masyarakat. Data dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara, observasi dan studi dokumentasi serta direduksi agar bisa ditarik kesimpulan dari data yang telah di dapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas kinerja Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) bisa dikatakan belum berjalan dengan sepenuhnya efektif. Karena dari segi pencapaian tujuan kurang efektif diakibatkan oleh kinerja Pusdalops yang masih terfokus pada satu jenis bencana saja sehingga kewalahan pada saat proses evakuasi bencana yang lain. Selanjutnya dari segi penyusunan program yang tepat, baru 2 program yang dijalankan dari total 11 program karena keterbatasan dana. Terdapat faktor penunjang kinerja operator Pusdalops yaitu dibentuknya Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang terdapat di seluruh kelurahan di Kota Padang yang menjadi garda terdepan dalam penyaluran informasi terkait bencana kepada Pusdalops. Lalu faktor penghambat kinerja Pusdalops adalah kapasitas sumber daya manusia yang masih belum memadai dan rendahnya kualitas komunikasi antara Pusdalops dengan masyarakat, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak teredukasi dengan baik tentang informasi kebencanaan.