Rancangan Geometri Lubang Bukaan Miring (Inclened Shaft Opening) untuk Produksi Batubara SEAM C1 pada Lubang Bukaan 23 di CV. Bara Mitra Kencana.

CV. Bara Mitra Kencana (BMK) melakukan penambangan batubara diPropinsi Sumatera Barat, tepatnya di Tanah Kuning Desa Batu TanjungKecamatan Talawi Kota Sawahlunto. CV. Bara Mitra Kencana (BMK) berdiripada 19 Januari 2007 di Kota Sawahlunto dan melakukan penambangan dengansistem Tambang Bawah Tanah (Underground Mining). CV. Bara Mitra Kencanamemiliki cadangan batubara 170.000 Ton. Rata-rata ketebalan batubara padakawasan penambangan ± 1,5 meter sampai dengan 4 meter .Pada awal 2007 CV. Bara Mitra Kencana merencanakan untuk melakukansistem penambangan bawah tanah dengan beberapa pertimbangan, salah satunyadengan tidak layaknya untuk dilakukan penambangan terbuka dengan nilaistriping ratio yang mencapai 1: 16. Dalam hal ini, untuk menunjang kegiatanoperasi penambangan bawah tanah maka sangat penting sekali perencanaanrancangan geometri lubang bukaan yang berguna untuk meningkatkan targetproduksi.Pada sistem penambangan bawah tanah dengan metode room and pilar,CV. Bara Mitra Kencana membagi Blok penambangan menjadi beberapa blok,dimana tiap blok terdiri dari dua buah lubang, lubang utama yaitu main shaft yaitujalur yang digunakan untuk jalur Lory dan auxiliary shaft untuk jalur pekerjakeluar dan masuk.Pada blok 23, shaft memiliki kemiringan (besar 300) sehingga penarikanLory sangat lamban dan target produksi yang direncanakan tidak tercapai. Jadiuntuk meningkatkan atau mencapai target produksi yang telah direncanakan yaitu12.000 ton/ tahun.Agar target produksi tercapai maka diperlukan alat angkut dengan muatan1, 4 ton, dengan hasil produksi alat angkut 18,90 ton perhari, produksi alat angkutperminggu 127,59 ton/ minggu, 510, 36 ton/bulan,dan 6379,5 ton/tahun.