Silfia, Desni (2016) Kehidupan Panti Asuhan Aisyiyah Sri Antokan Lubuk Basung Pada Masa Pergolakan Hingga Paska Pergolakan PRRI (1958-1965). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_2_DESNI_SILVIA_1101723_1519_2016 1.pdf [thumbnail of B1_2_DESNI_SILVIA_1101723_1519_2016 1.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_2_DESNI_SILVIA_1101723_1519_2016 1.pdf
Download (4MB)
Abstract
Skripsi ini menggambarkan tentang Perkembangan Kehidupan Panti Asuhan Aisyiyah Sri Antokan Lubuk Basung pada masa pergolakan PRRI, dan Bagaimana Dampak Pergolakan terhadap Kelanjutan Perkembangan Panti Asuhan Aisyiyah Sri Antokan Lubuk Basung pada tahun1965. Panti Asuhan Aisyiyah berdiri pada tahun 1953, dan mulai berkembang pada masa Pergolakan PRRI 1958. Situasi yang sulit pada masa pergolakan membuat Panti Asuhan Aisyiyah ikut terlibat, baik sebagai Simpatisan maupun korban masa pergolakan. Dengan berbagai masalah yang menimpa anak-anak di Panti Asuhan pada masa pergolakan telah menyisakan tekanan mental dan psikologis bagi mereka, tentu saja hal itu akan menghambat perkembangan Panti Asuhan khususnya dalam mengembangkan kegiatan pendidikan. Pertama Pada masa pergolakan PRRI anak-anak yang di didik di Panti Asuhan Aisyiah Sri Antokan Lubuk Basung, mengalami trauma yang mendalam dan bahkan ada yang meninggal, akibat peristiwa pergolakan PRRI. seperti yang dialami oleh seorang anak panti asuhan yang meninggal akibat tertimpa batang kelapa yang jatuh akibat bom yang dijatuhkan tentara APRI. Kedua Seorang anak panti yang bernama Nurmina dijadikan istri oleh tentara Kompi Mawar yang tinggal di panti asuhan semasa pergolakan, namun sayang setelah masa pergolakan semakin surut karena para tentara PRRI semakin di desak oleh tentara APRI, dan akhirnya tentara PRRI melarikan diri dan bersembunyi ke dalam hutan. Kisah Nurmina sebagai istri tentara harus berpisah dengan suaminya, tanpa ada meninggalkan kabar serta tidak dinafkahi oleh tentara yang menikahinya semasa pergolakan tersebut. Panti Asuhan Aisyiyah harus berhenti melakukan aktivitas pendidikan dan pengasuhan pada tahun 1959, dan berdiri kembali pada tahun 1965. Panti Asuhan Aisyiyah Muncul sebagai bentuk bangkitnya Panti Asuhan Aisyiyah setelah keterpurukan pada masa pergolakan PRRI 1958. Melihat kondisi kehidupan masyarakat yang memprihatinkan banyak orang miskin, anak yatim,piatu dan terlantar ,serta melihat kondisi perempuan minang yang yang belum mencapai posisinya sebagai perempuan Minangkabau yang menjunjung tinggi sistem Mtrilineal, pada masa pergolakan PRRI, maka muncullah keinginan Ibu-ibu Aisyiyah untuk mendirikan kembali Panti Asuhan Asiyiyah Sri Antokan Lubuk Basung Pasca pergolakan. Sebagai bentuk amal usahanya dibidang kesejahteraan sosial dan perempuan. Dengan mencanagkan berbagai kegiatan pendidikan dan keterampilan dibidang perempuan dengan ilmu kemuhammadiyyahan bagi anakanak asuh pasca pergolakan 1965. Maka akan mampu mencetak perempuan Minangkabau yang berilmu dan beragama serta berguna dalam pembanguan.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kehidupan Panti Asuhan |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1 |
Depositing User: | Mulida Djamarin S.Sos |
Date Deposited: | 23 Jul 2025 04:17 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 01:57 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/16644 |