Evaluasi peledakan Batubara untuk Meningkatkan Efesiensi Peledakan dalam Memenuhi Target Produksi Batubara di Jalur 5 BWE 202/CE 51/B.1. Di Tambang Air Laya PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) satu – satunya yang bergerak di bidang penambangan batubara di Indonesia.Sistem penambangan batubara di PT. Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk UnitPenambangan Tanjung Enim (UPTE) saat ini dibagi menjadi dua, yaitu Penambangankonvesional dengan alat utamanya shovel dan truck, dan penambangan terus menerusatau continous mining dengan alat tambang utamanya Bucket Wheel Excavator(BWE) spesifikasi Batubara berdasarkan permintaan konsumen Batubar jenis SRCdengan TM 189 – 24 dan TM > 24 (Suralay Coal) mempunyai tingakat kekerasanyang tinggi yaitu di atas 5.000 Kpa, dimana alat gali Bucket Wheel Excavator tidakmampu menggali secara optimal bahkan dapat menimbulkan kerusakan pada gigibucket dan kontruksi BWE pada tingkat kekerasan tersebut.Sehinga untuk mengurangi kekerasan tersebut dan menghindari kerusakanpada BWE saat penggalian harus dilakukan pemboran dan peledakan. Dengangeometri peledakan dan pemililhan sistem yang tepat akan memaksimalkan hasilpeledakan dan efektifitas pekerjaan.Berdasrkan perbandingan perhitungan yang dilakukan pada sistem pemborandan peledakan dengan sistem pemboran zig – zag yang diterapkan PT. TambangBatubara Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung Enim, makadiperoleh perbedaan hasil produksi antara produksi rencana dengan hasil produksinyata di lapangan. Hal ini karena adanya faktor perbedaan antara kedalaman rencanalubang bor dengan kedalaman ril / nyata di lapangan, sehingga hal ini dapatmempengaruhi hasil produksi peledakan.Pola peledakan yang diterapkan di TAL sudah sesuai dengan tujuannya, yaituhanya untuk merekahkan Batubara saja. Dari kegiatan peledakan yang dilakukan diTAL dapat diambil kesimpulan bahwa rekahan yang dihasilkan sudah maksimal,sehingga dapat digali oleh BWE.