Evaluasi Jalan Produksi Untuk Mendapatkan Jalan yang Baik bagi Hauler Nissan CWB dari Pit ke Disposal Area di PT. Sinamarinda Lintas Nusantara.

Berdasarkan pengamatan di lapangan sering terjadi beberapa kali antriantruck pada saat melintasi jalan tambang. Hal ini di sebabkan karna kuranglebarnya jalan tambang dapat mengganggu proses pengangkutan batubara maupunoverburden yang akan di angkut. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap cycletime dump truck menjadi besar. Untuk mengatasi permasalahan yang munculmaka perlu dilakukan evaluasi jalan tambang dari pit kedisposal area. Selain itu,evaluasi jalan tambang juga dilakukan untuk memperkecil cycle time dump truckdan menciptakan suasana kerja yang aman.Lebar jalan pada kondisi lurus di lapangan adalah 10 m, 7 m, 7 m, 9 m,9,10 m, 9 m, 10 m, 9 m dan, 9,50 m, untuk lebar jalan pada kondisi tikunganadalah 12,20 m, 11 m, 12 m, 14 m, dan 15,50 m. Superelevasi 5%. Setelahdilakukan evaluasi jalan tambang pada PT. Sinamarinda Lintas Nusantara makadidapat geometri jalan, lebarjalan minimum pada jalan lurus 10 m dan 20 m untukjalan tikungan.Superelevasi maksimum 0,09% atau 9% pada kecepatan 30km/jam.Saran yang dapat penulis berikan adalah cross slope seharusnya dibuat,apabila hari hujan maka air tidak tergenang pada badan jalan yang dapat teraliridengan baik dan tidak banyak perembesan. Perawatan yang dilakukan dapatberupa pemadatan jalan, penambahan lapisan tanah dasar, serta penyiraman padasaat jalan kering dan berdebu. Untuk menjaga aspek keselamatan pengguna jalantambang, maka harus dibuat rambu-rambu jalan, lampu penerangan, serta dumptruck yang bermuatan harus melewati sisi yang berdekatan dengan bench,sedangkan dump truck yang kosong melewati sisi yang berdekatan dengan jurang.