Pengaruh Model Pemecahan Masalah Kreatif terhadap Kompetensi Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Lubuk Alung

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik adalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah fisika. Kemampuan pemecahan masalah ini dapat ditingkatkan melalui pembelajaran menggunakan model Pemecahan Masalah Kreatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh penerapan model pemecahan masalah kreatif terhadap pencapaian kompetensi belajar fisika peserta didik. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian randomized control group only design. Populasi penelitian meliputi seluruh peserta didik kelas X MIA yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian adalah nilai kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Instrumen penelitian adalah tes akhir untuk mengukur kompetensi pengetahuan, lembar observasi untuk mengukur kompetensi sikap, lembar penilaian unjuk kerja untuk mengukur kompetensi keterampilan. Data penelitian dianalisis dengan uji kesamaan dua rata-rata dan uji regresi serta korelasi. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk nilai hasil belajar masing masing kompetensi kedua kelas sampel. Uji regresi dan korelasi dilakukan untuk nilai hasil belajar kompetensi pengetahuan kelas eksperimen. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut pada kompetensi pengetahuan yaitu 83,47 dan 78,16, pada kompetensi sikap yaitu 87,04 dan 79,8 dan pada kompetensi keterampilan yaitu 88,7 dan 83,3. Data untuk kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan kedua kelas sampel terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, sehingga dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai thitung untuk kompetensi pengetahuan yaitu 2,773 dan ttabel = 2,00; pada kompetensi sikap diperoleh thitung yaitu 7,1911 dan ttabel = 2,00; dan pada kompetensi keterampilan diperoleh thitung yaitu 4,189 dan ttabel = 2,00. Pada ketiga kompetensi tersebut diperoleh thitung > ttabel, berarti thitung berada diluar daerah penerimaan Ho, sehingga Hi diterima. Tingkat hubungan nilai model pemecahan masalah kreatif dengan nilai kompetensi pengetahuan adalah sedang, dan pengaruh model sebesar 31.10%. Jadi, kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang berarti dari penerapan model pemecahan masalah kreatif terhadap kompetensi belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Lubuk Alung diterima.