Persepsi Siswa Tentang Upaya Guru BK Dalam Membantu Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar

Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya yang dilakukan guru BK dalam
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh guru BK adalah dengan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa
melalui menandai siswa dalam satu kelas yang diperkirakan mengalami kesulitan
belajar, melakukan observasi pada saat siswa dalam proses belajar mengajar,
mengamati tingkah laku dan kebiasaan siswa dalam mengikuti pelajaran,
mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru,
berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa dirumah, mendengarkan
pendapat dari guru lain atau wali kelas, dan menganalisis hasil ulangan siswa.
Pemberian bantuan layanan bimbingan dan konseling juga dilakukan oleh guru
BK melalui layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan penempatan
dan penyaluran, layanan konseling perorangan, dan layanan bimbingan kelompok
dan konseling kelompok. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini secara
umum untuk mengungkapkan persepsi siswa terhadap apa saja upaya guru BK
dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar di SMA N 2 Sungai
Tarab Kabupaten Tanah Datar.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif,
subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA N 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah
Datar dengan jumlah sampel 40 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah
angket. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa upaya guru BK dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa bahwa 70,08% siswa kelas XI
menyatakan upaya guru BK sudah baik dalam mengidentifikasi kesulitan belajar
siswa, dan 29,91% siswa menyatakan upaya guru BK kurang baik dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa. Upaya guru BK dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar
bahwa 67,5% siswa menyatakan upaya guru BK sudah baik dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar,
dan 32,5% siswa menyatakan upaya guru BK kurang baik dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.