Persepsi Siswa Tentang Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Pengalaman Lapangan Konseling Pendidikan di Sekolah.

Memiliki kemampuan komunikasi interpersonal secara verbal maupun non verbal sangat penting bagi mahasiswa PLKP-S agar informasi yang diberikan dapat diterima dengan tepat oleh siswa. Namun kenyataannya masih ada mahasiswa PLKP-S yang kurang mampu dalam berkomunikasi interpersonal secara verbal maupun non verbal. Tanpa adanya komunikasi interpersonal yang baik, maka siswa akan enggan mengikuti layanan yang diberikan oleh guru BK/ mahasiswa PLKP-S. Penelitian ini bertujuan menggambarkan tentang komunikasi interpersonal mahasiswa PLKP-S secara verbal dan non verbal di dalam kelas dan di luar kelas.
Penelitian ini tergolong pada jenis deskriptif kuantitaf. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri se-Kota Padang pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 7.495 siswa, dengan sampel penelitian sebanyak 147 siswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data menggunakan teknik persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Komunikasi Interpersonal mahasiswa PLKP-S di dalam kelas secara keseluruhan ditinjau dari komunikasi verbal, untuk kategori cukup baik dengan persentase 67,35% dan kategori baik 22,45%. Ditinjau dari komunikasi non verbal, untuk kategori cukup baik dengan persentase 54,42% dan kategori baik 30,01%. Komunikasi verbal mahasiswa PLKP-S di dalam kelas yang dikategorikan cukup baik adalah pengucapan, intonasi dan kosa kata. Pada komunikasi non verbal yang tergolong cukup baik adalah ekspresi wajah mahasiswa PLKP-S di dalam kelas. Hal ini berarti bahwa mahasiswa PLKP-S sudah memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang cukup baik di dalam kelas. 2) Komunikasi interpersonal mahasiswa PLKP-S di luar kelas secara keseluruhan ditinjau dari komunikasi verbal, untuk kategori baik dengan persentase 55,78% dan kategori cukup baik 40,82%. Ditinjau dari komunikasi non verbal, untuk kategori cukup baik dengan persentase 53,06% dan kategori baik 42,18%. Komunikasi non verbal yang tergolong cukup baik adalah gerak isyarat dan ekspresi wajah. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada guru BK, agar dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa PLKP-S baik verbal maupun non verbal. Khususnya pada aspek pengucapan, intonasi dan ekspresi wajah di dalam kelas. Sedangkan di luar kelas pada aspek gerak isyarat juga harus diperhatikan dan di arahkan agar komunikasi interpersonal mahasiswa PLKP-S lebih efektif dari sebelumnya.