Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Pasar Raya Kota Padang

Pedagang kaki lima merupakan salah satu bentuk dari berbagai jenis
pekerjaan di sektor informal yang paling dominan dan menonjol aktivitasnya,
termasuk di Kota Padang. Namun keberadaan PKL menimbulkan berbagai persoalan
karena mereka memanfaatkan fasilitas umum untuk berdagang, sehubungan dengan
itu Pemko beserta Dinas Pasar Kota Padang mengeluarkan Peraturan Kota mengenai
PKL. Peraturan tersebut justru mengakibatkan perlawanan oleh PKL dalam bentuk
pelanggaran, sehingga mereka mengalami masalah dalam melakukan kegiatan dalam
berdagang. Selain itu, mereka juga dihadapkan kepada masalah lain seperti pungutan
liar dan penggusuran di pasar akibat keberadaan mereka yang menuai pro dan kontra
dari berbagai pihak. Masalah yang dihadapi PKL tersebut tidak menyurutkan niat
mereka untuk tetap berdagang, PKL masih tetap mempertahankan keberadaan mereka
di tengah masalah yang mereka hadapi, oleh sebab itu yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah faktor yang menyebabkan PKL mempertahankan
keberadaannya.
Teori untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah adalah teori pilihan
rasional yang dikemukakan oleh James S. Coleman. Ada dua unsur yang terdapat di
dalam teori ini yaitu aktor dan sumber daya. Aktor dalam penelitian ini adalah
pedagang kaki lima, serta sumber dayanya adalah area parkir di kawasan Bundaran
Air Mancur sampai ke simpang Bioskop Mulia (arah ke Permindo) yang menarik
perhatian PKL dalam hal posisi berdagang yang strategis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi
kasus instrinsik. Informan penelitian berjumlah 35 orang. Teknik pemilihan informan
dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi non partisipan dan wawancara mendalam. Peneliti melakukan
triangulasi data. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang
dikembangkan oleh Mathew Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini mengungkap faktor penyebab PKL mempertahankan
keberadaan mereka di Pasar Raya Kota Padang yakni: (1) Ada Oknum yang Sengaja
Memanfaatkan Keberadaan PKL; (2) Persepsi PKL terhadap Beo yang Mereka Bayar
Setiap Hari kepada Dinas Pasar; (3) Keterlibatan dan Dukungan Partai Politik; (4)
Adanya Relokasi yang Tidak Dikehendaki PKL; (5) Kebijakan Pemerintah Daerah
Mengenai PKL yang Tidak Berpihak.