Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Sub Bidang Studi Seni Rupa SMA Negeri I Kinali, Pasaman Barat

SMA Negeri I Kinali memiliki satu orang guru Pendidikan Seni, yaitu guru pendidikan seni rupa. Guru memiliki jam pembelajaran 2 × 45 menit atau dua jam. Kondisi empiris ini telah menimbulkan pertanyaan : “bagaimana Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Sub Bidang Studi Seni Rupa SMA Negeri I Kinali, Pasaman Barat? Sementara materi seni rupa sama perntingnya dengan materi pembelajaran lain yaitu berperan membantu
pertumbuhan dan perkembangan perserta didik, dan hanya dilaksanakan oleh satu orang guru.Subjek penelitian adalah guru dan siswa SMA Negeri I Kinali yang mempelajari seni budaya sub bidang studi seni rupa. Sedangkan rancangan
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Instrument yang digunakan adalah berdasarkan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Menurut Hamzah B. Uno (2006:17) “Perencanaan Pembelajaran adalah salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dimulai dari perbaikan proses pembelajaran atau lebih fokus pada variable strategi pembelajaran. strategi pengajaran ini lebih lanjut diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) strategi pengorganisasikan (organizational strategy), (2)
strategi penyampaian (delivery strategy), (3) startegi pengelolaan (management strategy). Strategi pengorganisasian pembelajaran mangacu kepada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penata dan format belajar. Strategi penyampaian
pembelajaran mengacu kepada cara-cara dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan strategi pengelolaan pembelajaran mengacu kepada interaksi antar siswa dengan komponen – komponen pembelajaran.
Hasil penelitian juga menunjukan beberapa faktor yang
mempengaruhi strategi pembelajaran bidang studi seni rupa di ketiga bagian,yakni: keterbatasan pengetahuan dalam mengajar seni budaya, guru lebih cendrung praktek dari pada teori. Keterbatasan alat dan bahan, isi pembelajaran
hanya dengan waktu yang singkat lebih cendrung kepada praktek yang digunakan guru saat mengajar.