Interaksi Sosial Siswa Korban Bullying dan Implikasinya dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya kasus yang
mengindikasikan adanya bullying di kalangan remaja dan memiliki interaksi sosial yang kurang baik di sekolah. Tujuan utama adanya penelitian ini ialah untuk
mengetahui interaksi sosial siswa korban bullying dan implikasinya dalam layanan bimbingan dan konseling di SMAN 4 Padang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, populasi dalam penelitian adalah siswa SMAN 4 Padang yang berjumlah 317 siswa dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 42 siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tentang interaksi sosial siswa korban bullying dengan model Skala Likert. Teknik
analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif.
Hasil penelitian mendeskripsikan (1) interaksi sosial siswa korban bullying berdasarkan aspek komunikasi berada pada kategori sangat baik dengan
persentase 64,29%, (2) interaksi sosial siswa korban bullying berdasarkan aspek sikap berada pada kategori baik dengan persentase 64,29%, (3) interaksi sosial
siswa korban bullying berdasarkan aspek tingkah laku kelompok berada pada kategori baik dengan persentase 59,52% dan (4) interaksi sosial siswa korban bullying berdasarkan aspek norma sosial berada pada kategori baik dengan persentase 66,67%.