Analisis Kepadatan Tanah pada Proyek Pembangunan Jaringan Utama dan Jaringan Tersier Daerah Irigasi Batang Anai II-Lanjutan (PIRIMP) Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat

Jaringan Utama dan Jaringan Tersier merupakan saluran induk yang dapat mengaliri air dari sungai ke bendung melalui saluran-saluran irigasi lainnya sepanjang 13.604 Ha sawah dan ladang kebun warga yang ada di wilayah Batang Anai. Kebijakan pembangunan bidang pertanian ditujukan untuk ; meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta membuka peluang dan pasar bagi produksi pertanian rakyat. Pada pembangunan saluran irigasi ini membutuhkan proses penimbunan dan pemadatan tanah berdasarkan ketentuan. Ada dua metode pengujian kepadatan tanah yang dilakukan pada proyek pembangunan saluran irigasi ini sehingga angka kepadatan relatif tanahnya didapat lebih dari 95% maka bangunan saluran irigasi tersebut berada dalam batas aman berdasarkan ketentuan SNI 03-2828- 1992 (Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir/Sand Cone Test). dan SNI 1743-2012 (Cara Uji Kepadatan Ringan Untuk Tanah/Proctor Test). Berdasarkan hasil analisis kepadatan tanah dengan menggunakan dua metode tersebut, pada Proyek Pembangunan Jaringan Utama dan Jaringan Tersier (3.289 Ha) Daerah Irigasi Batang Anai II-Lanjutan (PIRIMP) maka didapat. 1. Hasil dari perhitungan kepadatan tanah di laboratorium didapatkan nilai kepadatan tanah kering adalah 1,49 gr/cm3 . 2. Hasil dari perhitungan kepadatan tanah di lapangan pada lubang 1 didapatkan nilai kepadatan tanah kering adalah 1,53 gr/cm3 . 3. Hasil dari perhitungan kepadatan tanah relatif pada proyek tersebut keseluruhan lubangnya didapatkan sebesar 102,34 %. Dapat dilihat pada tabel 3 halaman 32. ii Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan metode Uji Proctor dan Uji Sand Cone pada keseluruhan lubang, didapatkan hasil kepadatan relatif sebesar 102,34% maka bangunan saluran irigasi tersebut berada dalam batas aman.