Pengaruh Penerapan Within-Solution Posing Berbantuan LKS Konstruktivis dalam Model Pembelajaran Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA N 1 Lintau Buo

Penelitian ini didasarkan pada kenyataan di SMA N 1 Lintau Buo yaitu siswa dalam pembelajaran hanya mengandalkan materi dari guru. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Model pembelajaran problem posing merupakan salah satu cara untuk
mengatasi masalah tersebut. Model pembelajaran problem posing yaitu bentuk kegiatan pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan siswa. Model ini berbantuan perangkat
yang bersifat konstruktivis yakni LKS Konstruktivis yang membangun keaktifan siswa dalam belajar dengan kegiatan praktikum. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Pengaruh Penerapan Within-Solution Posing Berbantuan LKS Konstruktivis dalam Model Pembelajaran Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA
N 1 Lintau Buo. Jenis Penelitian adalah eksperimen semu (Quasi Experiment Research) dengan rancangan Randomized Control Group Only Design. Populasi penelitian adalah siswa
kelas X SMA N 1 Lintau Buo yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2012/2013.Pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, format observasi ranah afektif dan lembaran penilaian psikomotor. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data penilaian hasil belajar fisika siswa yakni: Pada ranah kognitif diperoleh rata-rata kelas eksperimen 83,34 lebih tinggi dari pada kelas kontrol 79,00. Data kognitif kedua kelas sampel
terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen jadi dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t. Uji statistik t, didapat t hitung = 2,26 dan t tabel
= 2,00. Pada ranah psikomotor, didapatkan rata-rata kelas eksperimen 89,78 lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol 82,56, sedangkan nilai thitung = 4,63 dan t
tabel = 2,00. Pada ranah afektif, terlihat
nilai rata-rata afektif siswa, didapatkan rata-rata kelas eksperimen 91,25 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol 82,66, sedangkan nilai thitung = 6,44 dan ttabel
= 2,00. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen (menggunakan Within-Solution Posing Berbantuan LKS Konstruktivis) lebih baik daripada hasil belajar siswa pada kelas kontrol (menggunakan Model Problem Posing dengan LKS yang ada disekolah). Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis yang berbunyi ” terdapat
pengaruh penerapan Within Solution Posing berbantuan LKS Konstruktivis dalam Model Pembelajaran Problem Posing terhadap hasil belajar Fisika Siswa Kelas X SMA N 1
Lintau Buo” dapat diterima pada taraf nyata 0,05.