Kecanduan Internet pada Remaja dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling.

Internet merupakan salah satu media yang banyak diminati oleh banyak orangmulai dari orang dewasa, remaja bahkan sampai anak-anak. Internet dimanfaatkandalam membantu pekerjaan baik dibidang bisnis, komunikasi, informasi, danpendidikan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan internet terbanyakberasal dari kalangan remaja. Selain itu, ditemukannya siswa yang terindikasimengalami kecanduan internet. Tujuan penelitian ini adalahmendeskripsikankecanduan internet pada remaja yang ditinjau dari dimensi kecanduan internet yaitusalience, mood modification, tolerance, withdrawal symptoms, conflict, danrelapse.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif denganpendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 6 Padangdengan jumlah 706 dengan sampel 88 orang yang dipilih dengan teknik purposivesampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Data dianalisis dengan teknikstatistik deskriptif.Temuan penelitian adalah kecanduan internet pada remaja sebagian besarberada pada kategori sedang dengan rincian (1) Kecanduan Internet pada Remajaditinjau dari dimensi salience sebagian besar berada pada kategori sedang, (2)dimensi mood modification sebagian besar berada pada kategori sedang, (3) dimensitolerance sebagian besar berada pada kategori sedang, (4) dimensi withdrawalsymptoms sebagian besar berada pada kategori sedang, (5) dimensi conflict sebagianbesar berada pada kategori tinggi, dan (6) dimensi relapse sebagian besar berada padakategori sedang.Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa untuk kecanduan internet pada remajasecara umum berada pada kategori sedang. Namun ditemukan salah satu kecanduaninternet untuk dimensi conflict berada pada kategori sedang. Implikasi hasilpenelitian bagi bimbingan dan konseling adalah sebagai dasar penyusunan programguna mencegah dan menanggulangi dampak penggunaan internet. Kemudiandisarankan juga kepada Kepala sekolah agar dapat lebih memperhatikan penggunaankoneksi internet di sekolah. Kerja sama guru pembimbing dengan wali kelas, gurumata pelajaran dan personil sekolah lainnya juga akan sangat membantumengidentifikasi siswa yang mengalami kecanduan internet agar segera diberikanpelayanan.