Hubungan Antara Self-efficacy dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Praktikum Psikodiagnostik pada Mahasiswa Program Studi Psikologi UNP

Praktikum psikodiagnostik merupakan salah satu syarat untuk lulus pada mata kuliah psikodiagnostik. Mahasiswa psikologi yang mengikuti mata kuliah psikodiagnostik di tuntut untuk menguasai prinsip-prinsip dasar psikodiagnostik sebagai kompetensi yang harus mereka miliki sebagai calon sarjana psikologi. Pada saat mahasiswa mulai mengikuti praktikum ini, maka akan timbul kecemasan apakah mereka sanggup lulus dengan nilai yang bagus atau akan mengulang kembali untuk mata kuliah yang sama pada tahun berikutnya. Dari pengalaman mahasiswa yang telah terlebih dahulu mengambil mata kuliah ini, banyak diantara mereka yang mendapatkan nilai yang tidak memuaskan sehingga mata kuliah ini dirasa sulit bagi mahasiswa yang belum mengikuti mata kuliah psikodiagnostik ini. Banyak dari mahasiswa yang cemas dan berusaha mencari cara untuk mengatasi kecemasan tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik meneliti hubungan antara self-efficacy dan tingkat kecemasan menghadapi praktikum psikodiagnotik pada mahasiswa program studi psikologi UNP.
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi psikologi UNP angkatan 2009 dan 2010 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Setelah dilakukan teknik pengambilan sampel akhirnya peneliti mengambil sampel sebanyak 67 orang. Penelitian ini menggunakan skala self-efficacy dan skala tingkat kecemasan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Spearmen Rank Correlation Coefisien oleh Spearmen. Hasil uji korelasi di peroleh koefisien korelasi sebesar ρ = -0,549, p = 0,00 (p<0,01). Berdasarkan hasil besarnya koefisien korelasi yang diperoleh, maka terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dengan tingkat kecemasan. Artinya semakin tinggi self-efficacy maka akan semakin rendah tingkat kecemasan mahasiswa program studi psikologi dalam mengikuti praktikum psikodiagnostik.