Persepsi Siswa tentang Perilaku Seksual Remaja dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya perilaku seksual negatif remaja di kota Padang Panjang, perilaku seksual negatif tersebut diduga berkaitan dengan persepsi yang salah terhadap seksual. Dari hal tersebut di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang persepsi siswa tentang perilaku seksual remaja dan implikasinya terhadap pelayanan Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan persepsi siswa tentang Awakening and exploration, (2) mendeskripsikan persepsi siswa tentang Autosexuality :Masturbation and onani, (3) mendeskripsikan persepsi siswa tentang Heterosexuality. Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah siswa SMPN 4 di kota Padang Panjang pada kelas VII,VIII, dan IX tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 445 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 112 orang siswa. Instrumen penelitiannya adalah angket persepsi siswa tentang perilaku seksual remaja. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase melalui bantuan program Microsoft Office Excel. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara umum persepsi siswa sudah benar tentang perilaku seksual remaja dimana mereka tidak menyetujui pernyataan berupa menonton film porno, membaca buku-buku porno, berfantasi, membuka jejaring sosial, masturbasi, onani dan heteroseksual hal ini berarti persepsi siswa tentang perilaku seksual dikategorikan positif. Berdasarkan temuan penelitian ini diharapkan kepada Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah untuk melaksanakan kegiatan kelompok seperti layanan informasi, bimbingan dan konseling kelompok secara rutin untuk membahas tentang perilaku seksual. Kepada Kepala sekolah diharapkan dapat menyediakan fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kelancaran kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling seperti ruangan dan peralatan yang diperlukan untuk konseling