Pelaksanaan Program Kredit Mikro Nagari (KMN) Sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin Petani Karet di Kenagarian Tanjung Kabupaten Sijunjung

Program Kredit Mikro Nagari (KMN) merupakan program penanggulangan kemiskinan yang dirancang oleh pemerintah provinsi Sumatera Barat dalam rangka implementasi agenda pembangunan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terdapatnya permasalahan dan kendala-kendala yang terjadi pada pelaksanaan program KMN di Kenagarian Tanjung. Adapun permasalahan tersebut adalah macetnya dari pelaksanaan KMN. Hal ini terjadi karena banyaknya dari masyarakat kelompok penerima yang terlambat dan menunggak dalam pengembalian dana, sehingga untuk penyaluran dana tahap lanjut menjadi terhambat. Kemudian juga dari segi pemanfaatan dana yang sebelumnya ditujukan untuk membantu dalam mendukung peningkatan modal usaha, tetapi banyak dari masyarakat khususnya kelompok masyarakat petani karet yang menyalahgunakan dana tersebut untuk kebutuhan diluar kepentingan berusaha. Sehingga menjadikan kurang terlihatnya kontribusi KMN bagi masyarakat khususnya masyarakat petani karet di Kenagarian Tanjung. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif, dengan metode penelitian deskriptif dengan tujuan memberikan gambaran tentang suatu keadaan yang sebenarnya. Informan penelitian ditentukan dengan memakai teknik purposive sampling. Jenis datanya terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan program KMN di Kenagarian Tanjung belum terlaksana dengan baik. Seperti masih adanya kendala-kendala yang timbul dari masyarakat khususnya kelompok masyarakat petani karet yang menunggak dalam pengembalian pinjaman, serta pemanfaatan dana yang tidak sesuai dengan tujuan dari KMN. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi dari program KMN bagi masyarakat miskin petani karet belum tercapai dengan maksimal. Untuk itu diperlukan perbaikan dari semua pihak terkait, guna kelancaran pelaksanaan program KMN untuk kedepannya. Kemudian dalam penseleksian dan verifikasi kelompok penerima terutama dengan jenis usaha petani karet lebih diprioritaskan kepada kelompok yang benar-benar mempunyai kemauan dalam berusaha agar nantinya permasalahan serupa tidak terjadi untuk periode selanjutnya.
i