Diary Kehidupan dalam Karya Seni Lukis Ekspresionis.

Tujuan penciptaan karya akhir ini adalah untuk mengeksplorasikankisah-kisah atau catatan dalam buku diary kehidupan ke dalam karya lukis dengancorak ekspresionis. Diary di sini berkaitan erat dengan curahan hati seseorangtentang berbagai gejolak emosi yang dirasakan. Gejolak emosi tersebut dapatmempengaruhi sikap, perbuatan dan perilaku seseorang dalam menjalanikehidupan. Hal-hal inilah yang menarik penulis untuk mengangkat tema DiaryKehidupan dalam Karya Seni Lukis Ekspresionis.Perwujudan ide-ide seni atau gagasan, penulis menghadirkan self potretsebagai subjek matter yang menggambarkan kekecewaan, kesedihan, rasa sakit,amarah, kegalauan, emosi, kebahagiaan, wujud syukur dan lain sebagainya. Untukmetode penciptaan karya seni, penulis menggunakan lima tahap yaitu tahappersiapan, tahap elaborasi, tahap sintesis, tahap realisasi konsep dan tahappenyelesaian serta terakhir penulis mengadakan pameran karya. Dalam penciptaankarya, penulis menggunakan cat minyak di atas kanvas dengan teknik sapuanpalet knife serta menggunakan warna-warna pekat. Gaya yang penulis gunakanadalah gaya ekspresionis yaitu sebuah gaya yang berkembang sejak abad ke-20 diJerman dan pada akhirnya berkembang hingga sekarang dan meluas ke seluruhbelahan bumi. Ekspresionis ini cenderung menggunakan warna-warna yangmencolok dan bentuk yang mulai didistorsikan.Sepuluh karya yang penulis garap secara maksimal mewakili tema yangpenulis angkat. Bercerita tentang isi dari buku diary tersebut, isinya terkaitbagaimana perasaan atau kisah hidup seseorang baik itu tentang perasaaan cinta,bahagia, perjuangan dalam hidup, kekecawaan karna sesuatu hal, rasa memilikidan kebersamaan serta peristiwa lainnya yang seringkali tertuang dalam sebuahbuku diary. Adapun kesepuluh karya tersebut diantaranya: 1)Perlukah Rasa Sakit,2) Hanya Aku, 3) Kebisingan yang Hening, 4) Sakit yang Membahagiakan, 5) KuPunya, Ku jaga, 6) Power, 7) , 8) Berdamai dengan Diri, 9) Bahagia itu Sederhanadan 10) Sesak.