Ramalan Kopi: Studi Atropologi Kognitif Pelaku Ramalan Kopi di Kota Padang

Di Kota Padang sebagian masyarakat memilih ramalan kopi/ ngopi untuk
melihat sesuatu yang akan terjadi, ramalan kopi ini maksudnya kopi sebagai
media yang digunakan untuk meramal. Sebagian orang-orang berpendidikan
tinggi yang sudah berpikir secara ilmiah tidak terlepas dari kegiatan ramalan kopi
ini, bahkan ketagihan untuk mendatangi suhu, dapat diasumsikan hal ini
berhubungan dengan pengetahuan pasien ngopi yang meyakini ramalan kopi.
Pengetahuan pasien ngopi yang meyakini ramalan sehingga apa yang ada di
dalam pola pikir atau pengetahuan pasien berpengaruh kepada pola perilaku
pasien sehari-hari, maka dari itu menimbulkan pertanyaan dalam penelitian ini
yaitu “mengapa pasien meyakini ramalan kopi”. Tujuan penelitian ini adalah
ingin menjelaskan keyakinan pasien terhadap ramalan kopi.
Penelitian etnografi ini dianalisis dengan teori etnosains oleh James. P.
Spradley. Asumsi dasar dari teori ini adalah sistem pengetahuan yang diperoleh
manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk menginterprestasikan
dunia di sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam
menghadapi dunia sekeliling mereka.
Penelitian ini dilakukan di Kota Padang. Pememilihan informan dilakukan
dengan teknik pusposive sampling. Pada penelitian ini melakukan observasi
partisipasi aktif. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan pasien ramalan kopi di Kota Padang. Agar data yang diperoleh valid
digunakan triangulasi data yaitu dengan memberikan pertanyaan yang relatif sama
kepada informan sehingga diperoleh data yang sama. Analisis yang dipakai dalam
penelitian ini adalah analisis etnografi model Spradley.
Hasil penelitian ini terungkap bahwa pasien ngopi yang meyakini ramalan
kopi di Kota Padang karena media kopi lebih kopi untuk meramal lebih jelas, apa
sesuatu yang akan terjadi yang ingin dilihat oleh pasien lebih jelas tergambar pada
garis kopi dibandingkan ramalan lain. Kopinyo masuak maksudnya di sini, isi dari
ramalan sering menjadi kenyataan dan terbukti oleh pasien, senang dengan suhu,
pelayanan yang diberikan oleh suhu pada saat proses ramalan yang
memperlakukan pasien layaknya tamu yang harus dihormati, curhat dan diskusi
dengan suhu, pada saat pasien menghadapi permasalahan, selain suhu bisa melihat
gambaran tentang permasalahannya, suhu juga menjadi pendengar yang baik
sekaligus memberikan nasehat kepada pasien. Picayo ndak picayo, kalau masuak
baru picayo, pasien meyakini ramalan kopi ketika menemukan kenyataannya, dan
jika tidak terbukti maka pasien mencari tempat ramalan kopi lainnya.