Materialism in Ian McDonald‘s Novel The Dervish House

Pada dasarnya, setiap manusia ingin memiliki kehidupan yang mapan. Tetapi standar kehidupan yang mapan tersebut berbeda – beda pada setiap individu. Sebagian orang merasa puas dengan kehidupanya sebatas tercukupinya kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, ataupun tempat tinggal. Sebagaian lain tidak pernah merasa puas, padahal mereka sudah memiliki lebih dari apa yang mereka butuhkan. Orang – orang ini terus saja berambisi untuk memiliki sabanyak mungkin materi, dan memiliki materi menjadi cita – cita utama dalam kehidupan mereka. Fenomena ini disebut sebagai materialism. Novel The Dervish House (2010) yang ditulis oleh Ian McDonald menunjukan bagaimana hasrat yang berlebihan pada materi, khususnya uang, tergambar dari cara – cara yang digunakan dua orang karakter dalam mencari uang. Penganalisaan novel ini berdasarkan text dan context-based interpretation. Karakter – karakter tersebut sangat brilian dalam melihat kesempatan dalam bekerja untuk mendapatkan profit yang besar. Kesempatan – kesempatan tersebut lalu mereka manfaatkan sebaik mungkin dengan melakukan beberapa trik. Mereka juga memiliki ambisi yang berlebihan dalam bekerja dengan tujuan mendapatkan sebanyak mungkin uang. Hal tersebut terefleksi dari bagaimana mereka mengabaikan banyak hal dalam hidup meraka untuk pekerjaan. Seting dalam novel ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kedua karakter dalam melihat kesempatan, dan dalam mewujudkan ambisi – ambisi untuk bekerja tersebut. Selain itu, penganalisaan unsur – unsur sastra tersebut juga dikaitkan dengan konsep materialism itu sendiri, serta teori human motivation yang dikemukakan oleh Abraham Maslow