Sosialisasi Nilai-nilai Agama Islam Terhadap Mahasiswa UNP di Wisma Putri Air Tawar Barat

Wisma bagi mahasiswa muslim UNP selain sebagai tempat tinggal sementara lebih mengacu kepada sebuah rumah binaan karena di dalamnya berlangsung program-progam yang dibuat oleh anggota wisma tersebut dengan mensosialisasikan nilai-nilai agama Islam agar terbentuk anggota yang memiliki akhlak yang bagus dan berkepribadian Islami. Program pembinaan inilah yang tidak terdapat pada kost umumnya. Namun, dengan program yang dianggap positif terhadap perkembangan kepribadian anggotanya, ternyata ada beberapa anggota yang tidak bisa menerima proses sosialisasi tersebut. Maka rumusan dari permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan sosialisasi nilai-nilai agama Islam terhadap mahasiswa UNP yang tinggal di wisma putri Air Tawar Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendeskripsikan pelaksanaan sosilisasi nilai-nilai agama Islam terhadap mahasiswa UNP yang tinggal di wisma putri Air Tawar Barat Padang.
Dalam menganalisi permasalahan dilakukan dengan teori peran yang dikemukakan oleh George Herbert Mead mengenai generalized other. Asumsinya adalah bahwa lingkungan sosial tempat individu berada merupakan suatu acuan (referensi) bagi individu yang dijadikan sebagai titik tolaknya dalam berperilaku. Lingkungan sosial mempengaruhi perilaku individu yang terlibat di dalamnya dan yang menjalankan proses itu yaitu masyarakat sebagai pihak yang mengontrol tingkah laku anggotanya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Jenis data yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh wisma. Sementara teknik pengumpulan data degan wawancara dan dokumentasi. Kemudian hasil penelitian diuji keabsahan data dengan teknik triangulasi.
Dari hasil penelitian terungkap bahwa dalam proses pembinaan anggota wisma dilakukan dengan mensosialisasikan nilai-nilai agama Islam kepada anggota tersebut melalui bidang dakwah wisma, oleh senior, dan antar sesama anggota. Proses sosialisasi tersebut berlangsung selama anggota berada di wisma sejak ia bangun tidur yaitu dimulai dari dini hari antara pukul 04.00 hingga malam harinya pada pukul 21.00 WIB. Pada rentang waktu tersebut anggota wisma dibina dengan berbagai nilai-nilai agam Islam seperti shalat tahajjud, hafalan al-qur‟an, dzikir alma’tsurat, kultum atau tausyah, dan nilai agama Islam lainnya. Pada pembinaan yang yang terjadi di wisma diketahui, ada beberapa anggota yang tidak bisa menerima proses pembinaan tersebut, sehingga mereka dikeluarkan atau keluar sendiri. Ini disebabkan kurangnya pemahaman mereka terhadap tujuan atau manfaat dari pembinaan tersebut. Sehingga perlu adanya arahan kepada semua anggota terhadap tujuan dan manfaat pembinaan yang dilakukan