Strategi Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia di PT. Astra International Daihatsu Padang.

Makin meningkatnya permintaan masyarakat akan mobil baik sebagaikendaraan pribadi maupun umum, membuat semakin banyaknya perusahaanotomotif berdiri di kota Padang. Salah satunya yaitu PT. Astra InternationalDaihatsu Padang. Agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dibutuhkanSumber Daya Manusia yang berkualitas agar tujuan perusahaan dapat dicapai.oleh sebab itu untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan strategi yang tepat untuk melakukan pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategipengembangan kualitas sumber daya manusia divisi mekanik di PT. AstraInternational Daihatsu Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitianterpancang (embedded research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi dokumentasi danwawancara. Informan penelitian ditentukan dengan teknik purpossive sampling.Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber. Sedangkanteknik analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian datadan penarikan kesimpulan.PT. Astra International Daihatsu Padang memiliki tiga divisi yangmemiliki tugas dan fungsi yang berbeda yaitu divisi admin, divisi marketing dandivisi mekanik. Begitu juga untuk mengembangkan kualitas sumber dayamanusianya, tiap divisi menggunakan strategi pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang berbeda. Temuan penelitian menunjukkan bahwa divisi adminmenggunakan a) training, b) job rotation, c) programmed instruction sebagaistrategi pengembangan kualitas sumber daya manusia, sementara divisi marketingmenggunakan a) conference, b) business games, c) coaching dan divisi mekanikmenggunakan a) vestibule training, b) magang c) coaching. Dari beberapa strategiyang digunakan oleh tiap divisi masih mengalami kendala dalam penerapannya,kendala yang dihadapi diantaranya kurangnya sarana dan sarana, waktupelaksanaan yang kurang tepat serta belum memadainya jumlah karyawan danbeberapa masalah lainnya.