Radio Harau FM: Studi tentang Perkembangan Radio Adat di Tanjung Pati, Kabupaten Lima Puluh Kota

Skripsi ini membahas tentang perkembangan Radio Harau FM sebagai radio
swasta di Kabupaten Lima Puluh Kota. Radio Harau FM hadir di awal tahun
1990-an merupakan radio pertama dan satu-satunya radio swasta yang berbasis
adat Minangkabau di Kabupaten Lima Puluh Kota. Ciri khas Radio ini dilihat dari
segi penyiaran serta iklan dan Penyiar menggunakan bahasa Minang, sehingga
dipilihlah penyiar-penyiar yang fasih berbahasa Minang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitiansejarah yang dibagi dalam 4 (empat) tahap yaitu pertama, heuristik yaitu
mencari dan mengumpulkan serta menemukan data dari sumber yang relevan.
Kedua, kritik sumber (kritik eksternal dan kritik internal) untuk menemukan
keabsahan sumber yang di teliti. Ketiga, analisis-sintesis dan penginterprestasian
data dengan merangkum semua data sehingga diperoleh gambaran berdasarkan
rumusan masalah dalam penulisan ini. Tahap keempat adalah historiografi
(penulisan sejarah) yaitu penulisan laporan penelitian kedalam bentuk tulisan
ilmiah/ skripsi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan Radio
Harau FM sebagai salah satu radio swasta di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat
dibagi dalam 3 pembahasan. Pertama, awal lahir radio Harau, pada masa ini radio
Harau mengudara masih menggunakan peralatan yang sederhana seperti antena,
tape dan kaset, dengan mempekerjakan hanya beberapa karyawan saja. Kedua,
perkembangan awal penyiaran radio Harau (1990-2001). Ketiga, masa
perkembangan penyiaran radio Harau (2001-2010), krisis moneter yang menimpa
Indonesia juga berdampak terhadap radio Harau, iklan yang merupakan sumber
penghasilan terbesar dan utama mulai mengalami penurunan, sehingga omset
radio juga berkurang. Setelah muncul radio swasta lain, radio Harau fokus untuk
menyajikan siaran acara-acara yang bermutu dan menggunakan beberapa strategi
mempertahankan keberadaannya, yaitu konsisten dengan ciri khasnya yang
mengangkat budaya daerah dengan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal melalui
sajian siaran yang mengangkat seni lokal, rajin menggelar acara off air,
meningkatkan kuliatas siaran dan SDM, peningkatan dan penambahan siaran
interaktif serta memberikan reward kepada kayawan, semua dilakukan oleh pihak
radio Harau agar tetap bisa bertahan mengudara dan guna memberikan pelayanan
terbaik bagi segenap mitra dan pendengarnya.