Relasi dalam Pacaran: Studi Kasus Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Penelitian ini difokuskan pada relasi dalam pacaran, yaitu relasi yang
terjalin antara laki-laki dan perempuan dalam hubungan pacaran. Laki-laki dan
perempuan berbeda baik secara biologis maupun secara kontruksi sosial
masyarakat (gender). Hubungan pacaran pada umumnya dijalankan dengan
melakukan serangkaian aktivitas bersama dengan adanya rasa kepemilikan dan
keterbukaan diri serta adanya ketertarikan emosi dengan tujuan untuk saling
mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain. Realitas yang terjadi
dalam relasi pacaran mahasiswa UNP yaitu adanya tindakan asusila. Tindakan
asusila dikategorikan sebagai suatu tindakan kekerasan yaitu kekerasan seksual,
hal ini menarik peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai relasi dalam
pacaran (studi kasus: Mahasiswa Universitas Negeri Padang).
Penelitian ini dianalisis dengan teori dekonstruksi oleh Jacques Derrida.
Dekontruksi Derrida ditujukan untuk meniadakan hirearki. Sistem dan struktur
dirombak dari dalam. Adanya oposisi biner antara laki-laki dan perempuan
konstruksi masyarakat perlu diperbaharui karena Derrida meyakini bahwa tidak
ada yang lebih tinggi posisinya dari suatu yang lain.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe studi
kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan dengan teknik purposive sampling.
Jumlah informan secara keseluruhan adalah 36 orang. Data dikumpulkan dengan
teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Wawancara yang dilakukan
menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan
menggunakan tipe observasi partisipasi pasif. Data dianalisis dengan teknik
analisis interaktif Miles dan Huberman.
Adapun temuan penelitian mengenai relasi dalam pacaran mahasiswa
UNP dibagi ke dalam 3 bentuk hubungan: (1). Hubungan kerja sama, (2).
Hubungan ketergantungan terhadap pacar, (3). Hubungan dominasi, hubungan
antara laki-laki dan perempuan, dimana salah satu pasangan merasa menguasai
dan dikuasai.