Pengembangan Media Cornell untuk Pembelajaran Sejarah di SMA

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurang bervariasinya media
pembelajaran sejarah yang menekankan pada berpikir diakronik. Berpikir
diakronik adalah salah satu komponen dari berpikir sejarah. Berdasarkan
observasi dan wawancara yang dilakukan, siswa masih memiliki kelemahan
dalam mengidentifikasi suatu peristiwa, seperti mengurutkan dan menjelaskan
suatu peristiwa atau kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
pengembangan media Cornell dalam pembelajaran sejarahyang layak digunakan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (resacrch and
development), dengan menggunakan prosedur model ADDIE Analisis (Analyze),
Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implemetation),
Evaluasi (Evaluation). Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap
pengembangan (development), karena keterbatasan waktu dan biaya.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk menghasilkan produk media
Cornell, tahap yang dilakukan sebagai berikut; (a) tahap analisis, menganalisis
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di sekolah, setelah masalah
dianalisis dicarikan solusi dari masalah tersebut. (b) tahap desain, membuat media
Cornell dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS5 dan merancang
langkah penggunaan media Cornell tersebut. (c) tahap pengembangan, melakukan
uji validasi untuk melihat kelayakan media Cornell yang melibatkan ahli media
dan ahli materi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi media Cornell
berdasarkan uji valSSidasi pada ahli media dan ahli materi dilakukan sebanyak 2
kali. Hasil validasi media Cornell oleh ahli media adalah 3,53 dengan kategori
sangat layak dan tingkat capaian item pada media adalah 88% dikategorikan
sangat valid. Hasil validasi materi pada media Cornell adalah 3,62 dengan
kategori sangat layak dan tingkat capaian item pada materi adalah 91%
dikategorikan sangat valid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan
media Cornell yang dilakukan layak digunakan karena sudah melalui tahap revisi oleh ahli media dan ahli materi.