Penyesuaian Diri Perempuan Dewasa Madya Setelah Kematian Pasangan dan Implikasinya terhadap Pelayanan BK.

Kematian pasangan hidup tentu mempengaruhi mental pasangan yangditinggalkannya. Rasa kehilangan ini bisa membuat kehidupan efektif seharihari (KES) yang di tinggalkan akan terganggu. Kenyataan yang ditemukan olehpeneliti bahwa masih ada dewasa madya yang memiliki penyesuaian diri yangkurang baik. Emosi yang tidak terkontrol, tidak mampu menghadapi kenyataan,mengarahkan diri, bertanggung jawab terhadap diri dan pekerjaan, dan jugakurangnya hubungan interpersonal, bekerja sama, serta toleransi, dan simpatiterhadap orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanpenyesuaian diri perempuan dewasa madya setelah kematian pasanganya danimplikasinya terhadap pelayanan BK.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mendeskripsikanpenyesuaian diri perempuan dewasa madya setelah kematian pasanganya danimplikasinya terhadap pelayanan BK. Subjek penelitian berjumlah 15 orang,yang diperoleh dari kantor kelurahan. Teknik pengumpulan data yangdigunakan yaitu melalui instrumen angket. Data dianalisis denganmenggunakan teknik persentase.Temuan penelitian menunjukan 1) gambaran penyesuaian diri pribadidewasa madya setelah kematian secara keseluruhan berada pada kategori baik.2) gambaran penyesuaian diri secara sosial dewasa madya setelah kematianpasanganya berada pada kategori baik. Hasil penelitian hendaknya dapatdijadikan sumber informasi serta bahan pembelajaran bagi mahasiswa jurusanBimbingan dan Konseling. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa mengembangkanpenelitian ini dengan mengkaji aspek-aspek lainnya, dan juga dapat membahaslebih mendalam contohnya melalui studi kasus.