Yunita, Roza (2013) Perubahan Fungsi Penggunaan Tupperware Bagi Ibu Rumah Tangga di Jorong Sikaladi Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_ROZA_YUNITA_00466_5852_2013.pdf [thumbnail of B1_4_ROZA_YUNITA_00466_5852_2013.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_ROZA_YUNITA_00466_5852_2013.pdf
Download (461kB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis untuk melihat masalah perubahan fungsi penggunaan Tupperware bagi ibu rumah tangga di Jorong Sikaladi.Produk Tupperware sebagai peralatan rumah tangga yang memiliki fungsi yaitu
memudahkan dalam penyimpanan makanan pada area luas maupun sempit, menjadikan makanan lebih awet, penyimpanan makanan di dalam kulkas menjadi lebih praktis, serta mempermudah membawa makanan dan minuman saat bepergian. Beberapa fungsi
Tupperware tersebut bertolak belakang pemanfaatannya bagi ibu rumah tangga di Jorong Sikaladi Kecamatan Pariangan. Produk Tupperware yang memiliki fungsi yang demikian
menjadi tidak bermanfaat karena berubah fungsi menjadi pajangan. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengungkap dan mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan
terjadinya perubahan fungsi penggunaan Tupperware bagi ibu rumah tangga di daerah tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perilaku konsumsi oleh
Jean P Baudrillard. Baudrillard mengungkapkan bahwa konsumsi adalah tindakan sistematis dalam memanipulasi tanda. Ketika mengkonsumsi sebuah objek, maka sebenarnya seseorang sedang memakai tanda dalam proses membatasi diri terhadap
perilaku maupun dalam interaksi sosial. Begitu juga dengan ibu rumah tangga di Jorong Sikaladi mengkonsumsi Tupperware karena nilai sosial dari produk tersebut. Penulis juga
menggunakan teori cultural lag oleh William F. Ogburn. Ogburn menyatakan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan. Kemajuan teknologi yang tidak seiring dengan kemajuan kebudayaan dan pola pikir manusia menimbulkan yang namanya ketertinggalan budaya. Dengan kata lain, bila laju perubahan bagian-bagian yang saling tergantung dari satu kebudayaan tidak sama, maka
kita berhadapan dengan kondisi ketertinggalan budaya. Hadirnya Tupperware sebagai teknologi baru tidak seiring dengan perkembangan pola pikir dan pengetahuan mereka
sehingga terjadi ketimpangan dalam pemanfaatannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Jumlah informan secara keseluruhan adalah 24 orang. Ibu rumah tangga yang mengoleksi Tupperware berjumlah 9 orang. Keluarga berjumlah 5 orang dan dealer Tupperware berjumlah 3 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Langkah-langkahnya yaitu mereduksi data, mendisplay data dan penarikan
kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perubahan fungsi penggunaan Tupperware bagi ibu rumah tangga di Jorong Sikaladi Kecamatan Pariangan Kabupaten
Tanah Datar disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: (1) Tagiah mambali, (2) Bangga memiliki banyak Tupperware untuk dikoleksi, (3) Suka dengan barang yang unik
dan menarik, (4) Adanya ikatan kekeluargaan dengan dealer Tupperware, dan (5) Kurangnya pengetahuan tentang fungsi dan perawatan produk. Masalah tersebut hendaknya menjadi pertimbangan bagi seluruh konsumen Tupperware agar tidak terjebak dengan teknologi yang dirasa belum bermanfaat.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
Date Deposited: | 24 Jun 2025 07:22 |
Last Modified: | 24 Jun 2025 07:22 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14611 |