Perkembangan Bentuk Produk, Motif dan Fungsi Produk Songket Melayu Pekanbaru Riau

Penelitian ini berawal dari kerisauan penulis tentang bentuk, motif dan fungsi produk songket Melayu tradisional yang mengalami perkembangan di tengah arus globalisasi. Dikhawatirkan kedepannya songket Melayu tradisional akan tergerus arus modernisasi sehingga masyarakat kurang mengetahui. Tujuan penelitian ini untuk: (a) mendeskripsikan perkembangan bentuk produk songket Melayu Pekanbaru Riau. (b) mendeskripsikan perkembangan bentuk-bentuk motif terdapat pada songket Melayu Pekanbaru Riau. (c) mendeskripsikan perkembangan fungsi produk yang terdapat pada songket Melayu Pekanbaru Riau.
Subjek penelitian adalah Dewan Kerajian Nasional Daerah Propinsi Riau, Lembaga Warisan Melayu, Tenun songket Winda dan Girai Songket Azhara. Sedangkan Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan untuk meneliti langsung di lapangan dan mendeskripsikan keadaan di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa songket Melayu Pekanbaru mengalami perkembangan bentuk produk. Bentuk produk songket Melayu awalnya hanya berupa pakaian kemudian berkembang menjadi bentuk produk-produk rumah tangga (hause wear). Kemudian perkembangan bentuk motif songket Melayu Pekanbaru bersumber dari bentuk flora (55 motif), fauna (14 motif), dan alam (11 motif). Selanjutnya, perkembangan produk songket Melayu mempunyai fungsi fisik yaitu hasil produksi, fungsi personal dan fungsi sosial, fungsi produk songket Melayu pada awalnya hanya berupa fungsi pakai menjadi berbagai macam bentuk produk.
Kesimpulan songket Melayu Pekanbaru mengalami perkembangan baik dari segi bentuk produk, bentuk motif dan fungsi produk. Disarankan pada peneliti berikutnya untuk meneliti beberapa faktor lain songket Melayu yang belum di teliti.