Perbedaan Self-disclosure dan Penyesuaian Sosial antara Siswa Etnis Minang dan Batak

Kebudayaan dapat menjadi penting bagi kegiatan masyarakat. Di sisi lain dapat menjadi masalah pada diri individu, khususnya dalam penyesuaian sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah kehidupan sosial remaja khususnya dalam penyesuaian diri di sekolah yang memiliki perbedaan budaya. Perbedaan budaya juga mempengaruhi kepribadian seseorang dan seringkali menjadi penyebab munculnya permasalahan dalam lingkungan multikultural, diantaranya masih adanya siswa yang cenderung bergaul dengan kelompok etnis tertentu saja, adanya kelompok siswa yang masih enggan berbaur dengan kelompok lain, adanya sikap prasangka terhadap kelompok etnis tertentu, kurang berkembangnya sikap saling membantu dalam kelompok etnis yang berbeda.
Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan self-disclosure siswa etnis Minang dan Batak (2) mendeskripsikan penyesuaian sosial siswa etnis Minang dan Batak dan (3) mendeskripsikan perbedaan self-disclosure dan penyesuaian sosial antara siswa etnis Minang dan Batak di SMKN 1 Lubuk sikaping.
Penelitian ini berbentuk deskriptif komparatif. Populasi penelitian terdiri dari siswa SMKN 1 Lubuk Sikaping, kabupaten Pasaman. Sampel ditarik dengan teknik proportional sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 152 siswa yang terdiri dari 90 orang siswa etnis Minang dan 60 orang siswa etnis Batak. Instrumen yang digunakan yaitu skala self-disclosure dan skala penyesuaian sosial siswa. Data dianalisis dengan teknik persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebanyak 60,00% siswa etnis Minang memiliki self-disclosure cukup, 37,78% tinggi, selanjutnya sebanyak 58,06% siswa etnis Batak memiliki self-disclosure tinggi dan 40,32% cukup (2) Sebanyak 66,67% siswa etnis Minang memiliki penyesuaian sosial baik dan 33,33% cukup, sebanyak 67,74% siswa etnis Batak memiliki penyesuaian sosial baik dan 32,26% cukup. (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self-disclosure dan penyesuaian sosial antara siswa etnis Minang dan Batak