Penyesuaian Diri Siswa Asuhan Ibu Single Parent dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling.

Penyesuaian diri pada masa remaja merupakan salah satu tugasperkembangan yang harus dicapai. Oleh karena itu, remaja perlu dibantu agarpenyesuaian dirinya berkembang. Salah satu kondisi yang mempengaruhipenyesuaian diri remaja adalah keberadaan ibu single parent. Kemampuanpenyesuaian diri diperlukan agar siswa memiliki hubungan sosial yang baik disekolah. Akan tetapi, fakta yang ditemukan masih ada siswa asuhan ibu singleparent yang tidak mampu menyesuaikan diri seperti suka berkhayal, pikiranmudah kacau, kondisi hubungan dengan teman sebaya dan guru yang tidak efektifserta emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyesuaian dirisiswa yang diasuh ibu single parent ditinjau dari penyesuaian diri dengan temansebaya di sekolah dan guru dalam belajar serta implikasinya terhadap layanan BK.Penelitian ini bersifat deskriptif. Dengan subjek penelitian siswa yangdiasuh ibu single parent pada kelas VII dan VIII di SMP Negeri 22 Padang yangberjumlah 35 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berbentuk skalapengukuran. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknikpersentase.Temuan penelitian mengungkapkan penyesuaian diri siswa asuhan ibusingle parent dengan teman sebaya berada pada kategori sedang (51,43%), denganguru berada pada kategori sedang (48,57%) dan secara keseluruhan juga beradapada kategori sedang (37,14%). Kemampuan penyesuaian diri remaja denganteman sebaya di sekolah dan guru dalam belajar dapat dikembangkan melaluilayanan BK, di antaranya layanan informasi, konseling individual, bimbingankelompok, konseling kelompok, konsultasi dan layanan mediasi. Dengandemikian, siswa yang rendah kemampuan penyesuaian dirinya bisa dikembangkansedangkan bagi siswa yang sudah mampu menyesuaikan diri dapatmempertahankan kemampuan tersebut agar tetap terbina hubungan sosial yangefektif di sekolah.